Kapasitas PLTU Batu Bara Dunia Tumbuh 2% Tahun Lalu

Penulis : Kennial Laia

Energi

Jumat, 12 April 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara di dunia tumbuh sebesar 2% pada tahun lalu. Ini merupakan peningkatan tahunan tertinggi sejak 2016, didorong oleh pembangunan baru di Tiongkok dan penundaan penghentian operasional di negara lain, menurut penelitian yang diterbitkan Kamis, 11 April 2024. 

Meskipun terdapat rekor penambahan energi terbarukan, hampir 70 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara baru telah dioperasikan di seluruh dunia pada 2023, termasuk 47,4 GW di Tiongkok, demikian menurut Global Energy Monitor yang berbasis di AS dalam survei tahunannya. Kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara di luar Tiongkok juga meningkat untuk pertama kalinya sejak 2019. Sementara di seluruh dunia hanya 21,1 GW yang ditutup, menurut survei tersebut.

Sejak Perjanjian Paris ditandatangani pada 2015, sebanyak 25 negara telah mengurangi kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara. Namun 35 negara telah meningkatkannya, dan masih banyak lagi yang perlu dilakukan, kata Flora Champenois, penulis utama laporan GEM.

“Dunia sedang menuju ke arah yang benar dalam hal peran batu bara di sektor energi, namun belum cukup cepat, dan terdapat beberapa perubahan yang berisiko dalam prosesnya,” kata Champenois, Kamis, 11 April 2024. 

Aktivis melakukan protes menolak operasi PLTU Celukan Bawang, Gerokgak, Buleleng, Bali. Pembangkit listrik bertenaga batu bara tersebut didanai oleh perusahaan asal Cina, China Huadian Engineering Co, Ltd, yang juga merupakan pemegang saham mayoritas. Dok Greenpeace

Untuk menjaga rata-rata kenaikan suhu global dalam ambang batas utama yaitu 1,5 derajat Celcius, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara global harus dihilangkan pada 2040, menurut proyeksi Badan Energi Internasional.

Penghapusan bertahap tersebut akan memerlukan rata-rata penutupan sebesar 126 GW setiap tahun, setara dengan dua pembangkit listrik dalam seminggu, bahkan jika tidak ada penambahan kapasitas baru, menurut perkiraan GEM.

Kapasitas PLTU Indonesia berdasarkan status tahun 2023.

Namun saat ini, kapasitas pembangkit batu bara lainnya sebesar 578 GW sedang dalam pengembangan. Jumlah tersebut mencakup 408 GW di Tiongkok, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh India.

Dari jumlah tersebut, hampir 200 GW sedang dibangun, termasuk 140 GW di Tiongkok, menurut survei. Di sisi lain, tingkat penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara di Tiongkok, di tengah kekhawatiran atas keamanan energi, juga berada pada titik terendah dalam satu dekade tahun lalu.

Karena pembangkit listrik tenaga batu bara tidak sesuai dengan tujuan iklim jangka panjang yang dinyatakan Tiongkok, GEM mengatakan Tiongkok menghadapi risiko terbebani dengan aset-aset yang terbengkalai senilai miliaran yuan.

Persetujuan baru-baru ini untuk proyek-proyek batu bara di Tiongkok datang dengan slogan "bangun terlebih dahulu dan modifikasi kemudian", yang menunjukkan bahwa proyek-proyek tersebut dianggap sebagai solusi pasokan energi jangka pendek.

“Pembangunan batubara secara berlebihan 'untuk berjaga-jaga' dan dengan pendekatan 'kita akan menanganinya nanti' adalah sebuah pertaruhan yang mahal dan berisiko, terutama ketika solusi alternatif tersedia untuk memenuhi target dan mengatasi keamanan energi,” kata Champenois.

Kapasitas PLTU yang Dikurangi dan Ditambahkan 2023