Gajah Rahman di TN Tesso Nilo Mati Diracun, Gading Kiri Hilang

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Biodiversitas

Senin, 15 Januari 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Rahman, gajah sumatera (Elephas maximus sumatrenus), ditemukan mati dengan gading sebelah kiri hilang di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga, Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Rabu (10/1/2024) kemarin. Rahman diduga mati akibat keracunan, berdasarkan hasil nekropsi (bedah bangkai).

"Kematian disebabkan oleh perburuan gading gajah sumatra," tulis Balai TN Tesso Nilo dalam Instagramnya, Kamis (11/1/2024).

Lebih lanjut Balai TN Tesso Nilo mengungkapkan, gajah jantan berusia kurang lebih 46 tahun ini ditemukan sudah tergeletak tak bergerak di tanah pada Rabu (10/1/2024) sekitar pukul 08.30 WIB oleh Jumadi, sang mahout (pawang gajah), saat hendak menjemput gajah tersebut dari dalam kawasan hutan untuk melakukan rutinitas harian.

Saat Jumadi memanggil dan hendak memberikan makanan, Rahman tidak memberikan respon seperti biasa. Setelah dilihat lebih dekat, Rahman sudah dalam kondisi tergeletak lemas dengan gading sebelah kiri yang sudah terpotong dan hilang.

Gajah bernama Rahman di TN Tesso Nilo mati diduga akibat keracunan, dengan gading sebelah kiri sudah hilang. Foto: Balai TN Tesso Nilo.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke koordinator mahout dan diteruskan kepada Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I LKB, Didin Hartoyo, yang kemudian berkoordinasi dengan dokter hewan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk penanganan awal Rahman.

Tim Flying Squad TN Tesso Nilo segera memberikan pertolongan dipandu oleh dokter hewan dari tim medis BBKSDA Riau. Sementara tim medis dari BBKSDA Riau bergerak ke lokasi dari Pekanbaru. Kepala SPTN Wilayah I LKB juga berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ukui untuk olah TKP awal dan pengambilan keterangan.

Berbagai upaya penyelamatan dilakukan, seperti memberikan obat pencahar (norit) melalui mulut menggunakan selang, memberikan susu melalui mulut dengan menggunakan selang, mencuci anus, dan memberikan asupan berupa gula cair melalui mulut dengan selang, berdasarkan panduan dan rekomendasi dari dokter hewan BBKSDA Riau.

Namun, "Rahman tidak tertolong dan dinyatakan mati pukul 15.55 WIB di hari yang sama," kata Balai TN Tesso Nilo.

Setelah terkonfirmasi mati, Balai TN Tesso Nilo melakukan nekropsi/pembedahan. Hasilnya satu buah gading sebelah kiri sudah hilang dipotong dengan menggunakan benda tajam sampai ke pangkal gading dan organ-organ pencernaan dan organ dalam berwarna pucat serta ditemukan sisa buah pepaya dan serpihan serbuk berwarna hitam yang diduga racun. Tim medis menduga penyebab kematian Gajah Rahman diduga karena keracunan.

Kegiatan nekropsi dilakukan sampai pukul 02.00 WIB, Kamis (11/1/2024) dini hari. Jasad Gajah Rahman kemudian dikuburkan dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh tim Kepolisian.

Balai TN Tesso Nilo menyebutkan, Gajah Rahman merupakan gajah sumatra yang ditemukan di Pulau Gadang pada 1995. Gajah Rahman dibawa ke Flying Squad TN Tesso Nilo untuk dilatih sebagai garda terdepan memitigasi konflik satwa di TN Tesso Nilo.

"Kematian Gajah Rahman menjadi pukulan berat dan kesedihan mendalam bagi Taman Nasional Tesso Nilo. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor," tulis Balai TN Tesso Nilo.