LIPUTAN KHUSUS:

Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 Siap Diuji ke Hewan Tahun Ini


Penulis : Betahita.id

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan vaksin Covid-19 produk dalam negeri atau Vaksin Merah Putih siap diuji ceba akhir tahun ini.

Covid-19

Kamis, 30 Juli 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih untuk penanggulangan wabah Covid-19 ditargetkan sampai akhir tahun ini sudah bisa diuji ke hewan. Setelah formulanya efektif, bibit vaksin Covid-19 itu akan diserahkan ke PT Bio Farma.

“Nanti diproduksi dari bibit vaksin itu menjadi vaksin untuk dipakai uji klinis dan pre klinis,” katanya di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung, 29 Juli 2020.

Baca juga: Melacak Pengembangan Vaksin Covid-19

Salah satu tujuannya ke Bandung yaitu memeriksa kesiapan Bio Farma untuk memproduksi vaksin Merah Putih pada 2021 tersebut. Kini Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tengah mengembangkan vaksin itu dengan pendekatan protein rekombinan. “Kita harapkan pertengahan tahun depan sudah diproduksi dalam jumlah besar,” ujar Bambang.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (.flickr.com)

Menristek ingin memastikan dua hal ke Bio Farma terkait pengembangan dan produksi vaksin Merah Putih. Pertama soal komitmen untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang mayoritas dari vaksin Merah Putih. Kedua dari kesiapan teknologi Bio Farma untuk membuat vaksin Merah Putih dengan cara yang berbeda.

“Maksudnya, karena yang sekarang dari Cina pakai platform virus yang dilemahkan, sementara vaksin Merah Putih beda lagi,” katanya.

Bio Farma menjadi sponsor uji klinis fase 3 calon vaksin yang dikembangkan Sinovac Biotech asal Cina. Uji klinis akan dimulai risetnya oleh tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada Agustus 2020.

“Kami juga ingin memastikan apakah yang dikerjakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan Bio Farma itu konsisten sehingga nanti proses produksi tidak mengalami hal yang berarti,” ujar Bambang lagi.

Menurutnya membuat vaksin berbeda dengan membuat alat seperti handphone yang bisa ditargetkan selesai dalam seminggu. Pembuatan vaksin memerlukan waktu lebih lama dari tahunan, bahkan sampai puluhan tahun, atau malah belum pernah ketemu vaksinnya.

“Kalau buat vaksin ini karena kita harus bicara mengenai sel makhluk hidup bagaimana reaksinya itu nggak bisa direkayasa,” katanya.

Bambang mengatakan vaksin Covid-19 buatan Indonesia merupakan upaya luar biasa. Kemenristek menyatakan akan memberikan dukungan penuh pada tim pengembangan vaksin Merah Putih. “Agar mereka selain mendapat dukungan anggaran juga akses dan bahan yang dibutuhkan.”

TEMPO.CO | TERAS.ID