Pemuda Negeri Mamala Tanam Mangrove bagi Masa Depan Laut

Penulis : Gilang Helindro

Lingkungan

Sabtu, 08 Juni 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Sejumlah organisasi pemuda di Ambon menggagas kegiatan penanaman 150 pohon mangrove di Negeri Mamala, Maluku Tengah. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan memperkuat ekosistem pesisir di wilayah Mamala.

Suci Muhairan Eddy, Koordinator Penjaga Laut Maluku menyebut, penanaman mangrove ini diharapkan bisa menciptakan kesadaran yang lebih besar di kalangan masyarakat mengenai pentingnya menjaga dan merawat lingkungan pesisir, utamanya bagi generasi muda. 

“Sebagai anak muda, di masa depan kita yang akan kesulitan jika tidak menanam dari sekarang. Katong yang muda, katong yang harusnya kalesang. Dan penanaman mangrove ini salah satu upaya katong agar wilayah pesisir tetap lestari dan mangrovenya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir,” ungkap Suci. 

Ndina Masse, Mahasiswa Program MSIB Negeri Mamala yang turut mengikuti kegiatan ini mengatakan, penanaman 150 pohon mangrove dilakukan sebagai langkah untuk menyelamatkan wilayah pesisir dari berbagai ancaman. Menurut Ndina, mangrove adalah pelindung terakhir yang bisa menjaga masyarakat pesisir dari abrasi dan erosi serta kerusakan yang diakibatkan oleh gelombang laut.

Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, organisasi pemuda di Ambon menanam 150 mangrove di Negeri Mamala, Maluku Tengah. Foto: Istimewa/Jala Ina

“Selama kami magang di Negeri Mamala, kami melihat peran penting mangrove bagi kehidupan masyarakat. Karena itu, kami merasa kegiatan penanaman mangrove ini akan bermanfaat di masa depan bagi kelangsungan masyarakat pesisir,” kata Ndina, Rabu, 5 Juni 2024. 

Kelompok pemuda Pausela Mamala, Rifai Malawat, yang juga turut bergabung dalam kegiatan kolaborasi ini menyambut baik kegiatan penanaman mangrove di tanah mereka. Menurut mereka, di tengah gempuran krisis iklim seperti saat ini, penting gerakan anak muda turun langsung menjaga lingkungan. Apalagi abrasi pantai di Mamala semakin memprihatinkan. 

“Semakin hari, abrasi semakin mengkhawatirkan. Menanam adalah upaya penyelamatan yang bisa kami lakukan saat ini. Semoga semakin banyak yang menanam mangrove di wilayah pesisir untuk kelangsungan hidup masyarakat kepulauan di masa depan,” kata Rifai. 

Mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Selain mencegah abrasi, hutan mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, termasuk satwa-satwa yang dilindungi. Mangrove juga memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, membantu mengurangi efek gas rumah kaca dan perubahan iklim. Yg tak kalah penting hutan mangrove menyediakan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan nelayan, seperti tempat pemijahan ikan dan udang.

Kegiatan penanaman Mangrove ini juga didukung oleh sejumlah organisasi seperti Jaga Laut Indonesia, Mahasiswa KKN Universitas Pattimura Mamala, EcoNusa, Pausela Mamala, Pamese Mamala, dan Remaja Masjid Mamala. 

Rifai berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian alam. “Melalui kerja sama yang erat antar berbagai pihak, diharapkan kelestarian lingkungan di Mamala dan sekitarnya dapat terus terjaga untuk generasi mendatang,” ungkap Rifai.