Gajah Mati di PT Arara Abadi, Konon Akibat Gangguan Pencernaan

Penulis : Redaksi Betahita

Biodiversitas

Rabu, 12 Februari 2020

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Kematian Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) kembali terjadi di Riau. Seekor Gajah Sumatera dtemukan mati di areal konsesi hutan tanaman industri (HTI) PT Arara Abadi, Jumat (7/2/2020). Diperkirakan, gajah tersebut mati akibat gangguan pencernaan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono mengatakan, kematian gajah ini diketahui berdasarkan laporan yang diterima dari pihak PT Arara Abadi pada Jumat (7/2/2020) siang. Pihak PT Arara menyebut terdapat satu ekor gajah yang ditemukan mati  di KM 54, Desa Koto Pait, Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis.

“Balai Besar KSDA segera menurunkan tim lapangan saat itu juga untuk mengecek kebenaran berita tersebut. Setelah tim lapangan melakukan observasi, Saya perintahkan tim medis untuk melakukan nekrosi,” kata Suharyono, Selasa (11/2/2020).

Sabtu (8/2/2020) pagi, lanjut Suharyono, nekropsi dilakukan oleh dua dokter hewan Balai Besar KSDA Riau. Hasilnya diketahui, Gajah Sumatera yang mati tersebut berkelamin betina berumur sekitar 40 tahun. Gajah tersebut diperkirakan mati 5 hari sebelum ditemukan.

Seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) berkelamin betina ditemukan mati di dalam areal PT Arara Abadi, Bengkalis, Riau, 7 Februari 2020 kemarin./Foto: Dokumentasi Balai Besar KSDA Riau

“Tidak ditemukan adanya kekerasan fisik maupun keracunan, hasil pemeriksaan patologi anatomi penyebab kematian Gajah murni karena gangguan pencernaan.”

Gangguan pencernaan dimaksud yakni Gastroenteritis kronis. Yang mana makanan yang dimakan oleh gajah tidak dapat dicerna sehingga gajah tersebut mengalami kehilangan berat badan. Setelah dilakukan nekropsi, bangkai gajah itu dikuburkan di sekitar lokasi kematian, dengan menggunakan alat berat milik PT Arara Abadi.

Raden Ariyo Wicaksono

Seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) berkelamin betina ditemukan mati di dalam areal PT Arara Abadi, Bengkalis, Riau, 7 Februari 2020 kemarin./Foto: Dokumentasi Balai Besar KSDA Riau.

Terpisah Kepala Bidang KSDA Wilayah II, Heru Sutmantoro mengungkapkan, Gajah Sumetera yang ditemukan mati di PT Arara Abadi ini diperkirakan merupakan salah satu anggota dari kelompok sub populasi gajah Giak Siam Kecil. Karena di sekitar lokasi temuan gajah mati masih dijumpai adanya gajah yang sedang berkelompok.

“Memang biasanya ada gajah yang bersendiri. Umumnya adalah gajah jantan. Gajah yang mati tersebut berada dalam rombongan kelompoknya. Karena berdasarkan pengamatan petugas kita, waktu penanganan, di sekitar lokasi tersebut masih dijumpai rombongan gajah,” kata Heru.

Menurut Heru, areal hutan tanaman industri (HTI) PT Arara Abadi adalah bagian penting dari habitat gajah. Terutama gajah Giak Siam Kecil. Karena areal HTI tersebut merupakan tempat gajah beraktivitas.

“Hutan tanaman industri merupakan bagian penting dari habitat gajah yang tersisa saat ini. Hampir 90 persen aktivitas gajah (Giak Siam Kecil) tersebut berada di dalam HTI.”