Hati-Hati, Virus Corona Bisa Sembunyi di Hewan Piaraan

Penulis :

Biodiversitas

Senin, 13 April 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Hewan domestik atau peliharaan di rumah memiliki kemampuan untuk menjadi 'tempat tinggal' nyaman virus corona Itu sebabnya konsep human-animal-environment interface menjadi dasar yang melatar-belakangi mitigasi terhadap wabah penyakit infeksi, terutama yang bersifat zoonosis seperti COVID-19. 

“Kedekatan hubungan antara manusia dengan hewan peliharaan dalam sebuah ekosistem menjadi kunci dari mata rantai penularan, pemutusan rantai, sampai muncul kembali (relapse),” kata Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Surabaya, Chaerul Anwar Nidom.

Dalam literasi yang dibagikannya, Jumat 10 April 2020, Nidom menekankan fase relapse menjadi bagian yang tak kalah penting untuk diwaspadai. "Beberapa hewan liar dan domestik telah terbukti menjadi sumber utama penularan dan reservoir infeksi pada beberapa kasus wabah zoonosis," katanya.

Dia menerangkan, di dalam tubuh hewan, virus akan bersembunyi, berdamai dengan sistem imun host untuk mencapai suatu fase homeostasis, atau bahkan membangun kekuatan baru untuk kemudian siap dilepas ke lingkungan menjadi virus baru yang lebih ganas. "Sebagaimana teori Paradoks Peto pada proses kejadian kanker," katanya.

Kucing piaraan (betahita)

Itu sebabnya dia meminta kepada pemerintah lebih peduli dengan memeriksa rutin kesehatan kucing, anjing, dan hewan peliharaan, memastikan mereka tidak membawa virus corona COVID-19. Menurutnya, itu penting untuk mitigasi wabah dan pemutusan penyebaran COVID-19 dalam ruang lingkup yang lebih kecil. 

"Perlu lebih waspada," kata dokter hewan lulusan IPB itu sambil menambahkan, "Surveilans aktif terhadap kucing dan anjing peliharaan atau jalanan dan hewan lainnya terhadap virus COVID-19.” 

Sebelumnya, tersiar berita tentang harimau bernama ‘Nadia’ di The Bronx Zoo New York, Amerika Serikat, bersama beberapa kucing lain terinfeksi virus corona COVID-19. Mereka diperkirakan tertular dari penjaga kebun binatang yang positif terinfeksi, tapi tanpa gejala klinis (asimptomatik)

Berita itu mengingatkan Nidom kepada data surveilans virus COVID-19 oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Selain juga penelitian dari Harbin Veterinary Research Institute (HVRI) di Cina yang menguji penularan COVID-19 terhadap hewan domestik, kesayangan dan ternak yaitu kucing, anjing, ferret, babi, ayam dan itik.

Tim peneliti dari Harbin mendapati kucing dan ferret adalah dua hewan domestik atau peliharaan yang peka terhadap infeksi virus corona COVID-19. "Jadi virus COVID-19 pada anjing memiliki replikasi yang lebih rendah dibanding pada kucing," kata pendiri Profesor Nidom Foundation (PNF) itu mengungkapkan.

TEMPO.CO | TERAS.ID