Gajah Sumatera Ditemukan Dibunuh di Indragiri Hulu, Gading Utuh

Penulis :

Biodiversitas

Kamis, 16 April 2020

Editor :

BETAHITA.ID -  Seekor gajah sumatera liar dibunuh di Kelayang, Indragiri Hulu, Riau, karena dianggap hama dan kerap masuk permukiman warga.

“Gajah yang mati tersebut merupakan gajah yang telah terpisah dari rombongannya pada kantong gajah Tesso Tenggara,
kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono di Pekanbaru, seperti dikutip ANTARA  Kamis, 16 April 2020.

Menurut Suharyono, kawanan gajah ini beberapa kali memasuki area pemukiman dan perkebunan masyarakat yang merupakan bagian dari wilayah jelajah atau home range mereka.. 

Ia mengatakan, pada Rabu, 15 April 2020 sekitar pukul 14.12 WIB pihaknya menerima laporan adanya seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang mati dari Babhinkamtibmas Polsek Kelayang.

Petugas BBKSDA Riau dan Kepolisian mengamankan lokasi pembunuhan gajah sumatera di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu, 15 April 2020. Kredit: ANTARA/HO-BBKSDA Riau

“Berdasarkan hasil dokumentasi yang disampaikan oleh pelapor kepada BBKSDA Riau, terlihat kondisi bagian depan kepala gajah luka terbuka bekas sayatan benda tajam, sedangkan gading gajah masih dalam keadaan utuh. Kemudian terlihat kondisi belalai Gajah sudah terpotong dan bagian belalai lainnya masih berada di sekitar bangkai gajah tersebut,” katanya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Pendahulu telah tiba di tempat kejadian, sekitar pukul 16.50 WIB hari itu juga bersama Kapolsek Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu. Mereka melakukan pengamanan TKP dan memasang garis Polisi.

Lokasi TKP pada Titik koordinat -0°37.338' LU 102°7.704' BT dan lokasinya sekitar 4 kilometer sebelah Utara dari Kantor Camat .

Tim Medis dan Tim Pengumpulan Bahan Keterangan dari BBKSDA Riau bersama dengan Tim Ditreskrimsus Polda Riau berangkat dari Pekanbaru menuju TKP pukul 17.00 WIB.

Ia menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali melakukan upaya penghalauan bersama masyarakat sejak 2019, dan terakhir dilakukan pada 6 April 2020. Namun upaya penghalauan mengalami kendala dikarenakan masih ada beberapa desa yang akan dilalui saat proses penghalauan kurang kooperatif.

Untuk mengantisipasi adanya tindakan dari masyarakat, pada kesempatan yang sama BBKSDA Riau bersama aparat kepolisian setempat juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan bagi masyarakat dan satwa liar gajah itu sendiri.

“Balai Besar KSDA Riau mengutuk keras atas kejadian pembunuhan  gajah sumatera dan bersama dengan penegak hukum akan melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini,” demikian Suharyono.

TEMPO.CO | TERAS.ID