Pelaku Tambang Ilegal Sandera Polisi di Jambi

Penulis : Betahita.id

Tambang

Senin, 11 Mei 2020

Editor :

BETAHITA.ID -  Ratusan warga dan penambang emas ilegal menyerang dan menyandera Tim Gabungan Polres Bungo, Jambi, yang akan menertibkan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo, Minggu (10/5/2020). 

Tim gabungan Polda Jambi dan Polres Bungo bersama TNI berhasil membebaskan personel Polres yang disandra warga penambang ilegal di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo.

"Kita akan tindak tegas seluruh pelaku PETI yang ada di sana dan untuk kasusnya akan segera diselidiki, pasca aksi pembebasan sejumlah personil kepolisian yang sempat disandra di lokasi tersebut dan situasi di sana saat ini sudah mulai kondusif kembali," kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, Senin (11/5/2020).

"Setelah mendapat informasi adanya aksi penyanderaan personel gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat oleh masyarakat Desa Batu Kerbau, pada Minggu pukul 23.15 WIB, Kapolres Bungo, AKBP Tri Saksono Puspo Aji langsung turun memimpin evakuasi terhadap personil tersebut dan pada Senin dini hari sekitar 02.30 WIB berhasil membebaskan para sandera dan tidak ada korban dalam pembebasan tersebut," katanya.

Alat berat di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo, Jambi. (Jamberita.com)

Tim gabungan yang diterjunkan ke lokasi yaitu dari Polres Bungo dan Polsek, tim lidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi dan dibantu personil dari Kodim Muaro Bungo. Setelah apel dipimpin oleh Kapolres kemudian sekitar pukul 23.45 WIB pasukan bergerak menuju Desa Belukar Panjang tempat di lokasi penyanderaan.

"Pada Senin, pukul 02.28 WIB pasukan tiba di lokasi penyanderaan dan menemukan adanya 2 unit kendaraan yang digunakan oleh tim personil gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat dalam keadaan rusak, akibat diamuk massa pada Minggu saat kejadian itu dimana kaca mobil pecah dan ban rusak," sebutnya.

Saat tim pembebasan sandera tiba dilokasi, massa atau warga tidak lagi berkumpul di lokasi tersebut dan hanya terdapat beberapa tokoh masyarakat yang masih di lokasi yakni Efendi (29) Kades/Rio Batu Kerbau, Kholid (47) Kades/Rio Dusun Baru, Hasan Rawi anggota BPD Batu Kerbau, Malik, Arip warga Desa Batu Kerbau, Muhammad Zaki (47) tokoh masyarakat Batu Kerbau, Yusman (32) ketua pemuda Dusun Belukar Panjang.

"Setelah bernegoisasi di lokasi kondisi ke-15 orang personel tim gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat seluruhnya dalam keadaan sehat dan selamat. Kapolsek Pelepat AKP Suhendri yang sempat mengalami luka tusuk di bagian pantat, sudah mendapatkan penanganan kesehatan di Klinik PT Prima Mas Lestari dan dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa," ujarnya.

Kuswahyudi mengatakan pada pukul 03.30 WIB seluruh pasukan gabungan bergerak kembali menuju Polsek Pelepat dan tokoh masyarakat desa yang berada di lokasi kejadian dimintai keterangan sebagai saksi.

Penertuban PETI berawal dari adanya tulisan masyarakat dalam status media sosial Facebook atas nama Abunyani Yani pada grup 'Bungo bebas bicara' yang diposting pada 7 Mei 2020 tentang adanya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi. Pada Jumat, 8 Mei 2020, tim dari Unit Tipidter Polres Bungo melakukan penyelidikan bersama dengan personel Polsek Pelepat.

Mereka melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) lokasi pertambangan emas tanpa izin di Desa Batu Kerbau dan selanjutnya pada Minggu, 10 Mei 2020, pukul 09.00 WIB, tim dari Unit Tipidter Polres dan Polsek Pelepat memasuki area pertambangan dan menemukan adanya alat berat yang digunakan oleh orang-orang yang melakukan pertambangan tanpa izin, namun sudah ditinggalkan oleh pekerjanya.

"Tim hanya berhasil melepaskan perangkat komputer dari alat berat tersebut, selanjutnya tim berangsur meninggalkan lokasi dan alat berat untuk keluar menuju arah Polsek Pelepat," katanya.

Pada saat melewati Desa Belukar Panjang, tim dihadang oleh masyarakat Desa Belukar Panjang berjumlah 600 orang gabungan laki-laki dan perempuan. Terjadi keributan antara petugas dan masyarakat desa. Kendaraan tim dari Polres dirusak oleh masyarakat. Melihat situasi mulai memanas,  personel gabungan berusaha mengamankan diri ke arah camp PT Prima Mas Lestari (PML).

"Namun pada saat yang bersamaan Kapolsek Pelepat AKP Suhendri ditusuk d ibagian bokong dan berhasil dilarikan oleh delapan personel untuk mengamankan diri di camp PT PML, semenatara tujuh orang dari personil gabungan Polsek dan Polres masih dalam penguasaan masyarakat desa Belukar Panjang," katanya.

"Untuk kasus ini, pihak kepolisian bersama TNI akan tetap melakukan penyelidikan awal dan situasi di sana saat ini sudah aman dan terkendali di bawah penjagaan Kepolisian dan TNI agar situasi tetap kondusif," katanya.
JAMBERITA.COM | TERAS.ID