Penderita Corona di Papua Naik, Tambang Ilegal Jadi Klaster Baru

Penulis : Betahita.id

Tambang

Senin, 15 Juni 2020

Editor :

BETAHITA.ID -  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Papua memberi perhatian khusus terhadap Kabupaten Biak Numfor, Jayawijaya, dan Boven Digoel. Pola penyebaran virus corona di ketiga kabupaten itu menunjukkan tren pelonjakan. Tambang ilegal diduga menjadi klaster baru.

Penderita terinfeksi corona meningkat dari tiga menjadi 17 pasien di Boven Digoel dalam sepekan terakhir. Begitu pula di Jayawijaya, dari empat menjadi 17 pasien. Di Biak Numfor, peningkatannya lebih fantastis lagi, yakni dari 31 menjadi 71 pasien hanya dalam rentang sepekan.

Di Boven Digoel, semua pasien positif terinfeksi corona merupakan para pekerja tambang. Mereka saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke karena terbatasnya fasilitas kesehatan di Boven Digoel.

Wakil Bupati Boven Digoel secara terbuka meminta Pemerintah Provinsi Papua menutup paksa pertambangan yang diduga beroperasi tanpa izin tersebut. Permintaan itu disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan Wakil Gubernur Klemen Tinal, awal bulan ini.
 
Permintaan serupa juga diutarakan Bupati Mappi, Asmat, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo. Itu lantaran pertambahan jumlah warga terpapar korona di wilayah mereka juga berasal dari lokasi penambangan.

“Selasa nanti, ada pertemuan (untuk membahas penyebaran korona di lokasi pertambangan). Namun, kami sudah membantu pemeriksaan melalui rapid test (uji cepat) terhadap 600 orang di sana (lokasi pertambangan),” kata Jurubicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Papua Silwanus Soemoele, Sabtu (13/6/2020).

“Tim Kesehatan Gugus Tugas (Percepatan Penanganan Covid-19) Papua telah membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat. Kami bersedia menyiapkan rapid testswab (uji usap), dan VTM (media penyimpan spesimen uji usap). Kami juga siap menjemput hasil swab mereka,” jelas Soemoele.

Tambang emas ilegal (dishut.jabarprov.go.id)

Dia mewanti-wanti pemerintah setempat, terutama kepada Boven Digoel yang jumlahnya pasien terinfeksi korona mereka melampaui Kabupaten Merauke. Soemoele meminta petugas di Boven Digoel lebih meningkatkan surveilans atau pemantauan terhadap masalah kesehatan dan mendeteksi penyebaran virus melalui uji cepat. “Pemerintah harus segera mengambil langkah taktis guna menyelesaikan persoalan Covid 19 di Boven digoel.” (*)

JUBI.CO.ID | TERAS.ID