Kado HUT Jakarta Hari Ini: Kota dengan Udara Terburuk di Dunia

Penulis : Betahita.id

Lingkungan

Senin, 22 Juni 2020

Editor :

BETAHITA.ID -  Hari Ulang Tahun Jakarta ke-493 yang jatuh hari ini, Senin, 22 Juni 2020, diwarnai dengan kualitas udara yang tidak sehat. Berdasarkan pemantauan Air Quality Index dan PM2.5 kualitas udara di DKI Jakarta mencapai angka 184 atau tidak sehat.

Angka ini menempatkan Jakarta di peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara tak sehat di dunia. Bahkan Jakarta mengalahkan Beijing, Cina yang berada di peringkat ke-5 dalam kualitas udaranya.

Udara kotor ini terjadi setelah Pemerintah Provinsi DKI menerapkan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau transisi new normal dua pekan lalu. Setelah pelonggaran terlihat jalanan di Ibu Kota kembali macet, terutama pada jam sibuk pagi dan sore. Pada saat PSBB, kualitasi udara Jakarta sangat bagus, bahkan Gunung Gede terlihat sangat jelas.

Pada 16 Juni 2020, kualitas udara DKI juga tidak sehat. Kualitas udara yang tidak sehat tersebut terjadi setelah DKI membuka kembali secara bertahap kegiatan perkantoran dan pusat perbelanjaan. Perkantoran dibuka pada 8 Juni dan pusat perbelanjaan 15 Juni.

Kiri: Foto udara gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut polusi di kawasan Jakarta, Jumat, 6 September 2019. Kanan: Langit biru terlihat di atas kawasan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 3 April 2020. Di pertengahan 2019 polisi di Jakarta mencapai ambang batas bahaya yaitu 180 micron, namun kini turun hingga sepertiganya. TEMPO/Subekti dan ANTARA/Galih Pradipta

Adapun konsentrasi polutan hari ini mencapai 118,8 µg/meter kubik. Standar aman yang ditetapkan WHO, batas wajar polutan ini adalah 25 µg/m³. PM 2.5 merupakan debu kecil berukuran 2,5 mikron yang dihasilkan dari sisa pembakaran, mulai dari bahan bakar fosil, PLTU Batubara, dan transportasi.

Debu ini merupakan polusi berbahaya yang dapat mengakibatkan pneumonia, sesak napas, hingga memicu kanker dan hanya bisa dicegah menggunakan masker N95.

Data mengenai kadar polusi di Jakarta milik IQAir ini merupakan hasil pemantauan dari 10 stasiun udara yang tersebar di 5 wilayah Jakarta. IQAir menyarankan warga tidak berkegiatan di luar ruangan, menutup jendela untuk mengurangi udara kotor masuk ke dalam rumah atau ruangan serta memasang alat penjernih udara.

TEMPO.CO | TERAS.ID