Walhi: Ekspor Benih Losbter Picu Kepunahan 14 Jenis Ikan

Penulis : Betahita.id

Kelautan

Minggu, 12 Juli 2020

Editor : Redaksi Betahita

BETAHITA.ID -  Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi Suhadi khawatir pembukaan keran ekspor benih lobster alias benur akan memicu terjadinya eksploitas, yang bukan hanya akan memusnahkan lobster, tapi juga 14 jenis ikan lainnya.

“Karena rantai makanan yang terkait dengan lobster ini ada 14 jenis ikan. Semuanya berkontribusi terhadap makanan satu sama lain,” ujar Zenzi saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020.

Berdasarkan penelitian Walhi, dalam beberapa bulan ini, di Perairan Bengkulu, 14 jenis ikan yang rantai makanannya terkait dengan lobster adalah ikan gebur, ikan marlin, ikan karang, ikan tudak, ikan tongkol, ikan keling, dan ikan tuhuk. Lalu, ikan tuna, ikan kakap, ikan selar, ikan kurau, ipun ikan, ipun udang, dan upun senggugu.

Zenzi mengungkapkan, saat telur lobster menjadi larva, sekian persen di antaranya akan dimakan oleh ikan-ikan lain yang berada di sekitarnya. Begitu pula sebaliknya, ketika benur menjadi lobster, ia akan memburu ikan-ikan kecil yang hidup di sekelilingnya sebagai makanan. Artinya, gambaran rantai makanan ini terjadi saling-silang.

Benih lobster (kkp.go.id)

Sedangkan bayi yang tumbuh besar menjadi lobster merupakan benih paling aktif lantaran mampu berkamuflase di habitatnya. Bila dihitung, jumlahnya sekitar 1 persen dari total telur yang ditetaskan oleh induk lobster.

Dari fenomena ini, Zenzi menampik klaim yang menyebut bahwa benur yang tidak dapat bertahan hidup sama sekali tak memiliki nilai manfaat. “Sebab, mereka bermanfaat sebagai makanan bagi ikan lain. Jadi, tidak mati begitu saja,” katanya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuka ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri Kementerian dan Kelautan Nomor 12 Tahun 2020. Sebanyak 31 perusahaan telah mengantongi izin setelah beleid itu terbit.

Edhy Prabowo menjelaskan, alasannya membuka kembali ekspor benur karena lobster memiliki potensi telur hingga 1 juta butir per ekor. Estimasi jumlah lobster beredar di perairan Tanah Air pun diproyeksikan mencapai lebih dari 26 miliar ekor untuk enam jenis lobster atau 5 miliar per jenis.

“Kalau 10 persen saja sudah 500 juta kami izinkan (ekspor), saya sangat yakin ini akan meningkatkan kesejahteraan,” tuturnya, Senin, 6 Juli 2020.

Namun, seandainya benih dibiarkan tidak dimanfaatkan untuk budidaya, menurut dia, lobster yang akan bertahan hingga besar hanya mencapai 0,02 persen dari total telurnya. "Jadi 20 persen ekspor benih lobster itu yang akan jadi dewasa hanya satu ekor. Sementara kalau dibudidayakan bisa 30 persen bahkan 80 persen,” ucap Edhy Prabowo.

TEMPO.CO | TERAS.ID