Populasi Harimau di 5 Negara Berkembang, Bagaimana di Indonesia?

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Senin, 03 Agustus 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Populasi harimau bertambah berlipat ganda di lima negara: Bhutan, Cina, India, Nepal, dan Rusia. Data saat ini dibandingkan dengan ketika program inisiatif TX2 atau Double Tigers diluncurkan pada 2010 ketika jumlah kucing besar itu di habitat liarnya terendah dalam sejarah.

Saat itu populasi harimau liar di dunia terhitung hanya 3200 ekor yang tersebar di 13 negara, yaitu Bangladesh, Bhutan, Kamboja (punah secara lokal), Cina, India, Indonesia, Laos (punah)l, Malaysia, Myanmar, Nepal, Rusia, Thailand, dan Vietnam (punah secara lokal). Program itu bertujuan melipatgandakan jumlah populasi yang tersisa di habitatnya pada 2022. Jumlah populasi harimau menurun 95% dari 100 ribu seabad yang lalu.

Hasilnya, jumlah harimau liar di India, misalnya, telah berkembang menjadi 2600-3350 ekor pada 2018. Angka ini merupakan tiga per empat populasi harimau di dunia tersebut melonjak dua kali lipat lipat dari populasinya pada 2006.

Populasi harimau di Nepal bertambah hampir dua kali lipat dari 121 ekor pada 2009 menjadi 235 pada 2018. Di Rusia, Harimau Amur juga meningkat populasinya sebesar 15 persen selama satu dekade ke belakang menjadi sekitar 540 ekor.

Harimau Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Polandia, di Warsawa, Juli 2020. (Wroclaw Zoo via AP)

Sedang di Taman Nasional Kerajaan Manas, Bhutan, populasinya juga berlipat dari hanya 10 ekor sepuluh tahun lalu menjadi 22 ekor pada 2019.

Cina, pada 2010, memiliki tak lebih dari 20 ekor harimau. Itu pun kebanyakan menyeberang dari Rusia. Negeri ini kemudian mencatat momen besar pada 2014 ketika jebakan kamera merekam seekor harimau betina dan anak-anaknya di Cagar Alam Wangqing di Provinsi Jilin. Itu menunjukkan harimau kembali berkembang biak di Cina dan bahkan meluas ke area baru.

Becci May dari WWF Inggris mengatakan penambahan populasi harimau itu membuat 'come back' di sebagian besar Asia Selatan, Rusia, dan Cina berkat upaya konservasi yang terkoordinasi dan terencana baik. “Ini adalah capaian yang tidak hanya menjanjikan masa depan untuk harimau-harimau di habitat liar, tapi juga bagi lanskap yang menjadi habitatnya dan masyaralat yag hidup berdampingan denga kucing besar ikonik ini," katanya.

Menurut WWF, saat ini secara keseluruhan ada sekitar 3.900 harimau di habitat liar di dunia. Mereka di banyak tempat terancam perburuan untuk perdagangan ilegal juga kerusakan hutan yang menjadi habitatnya.

WWF mengatakan, kunci untuk menolong populasi harimau liar pulih adalah berfokus menjaga lanskap di mana hewan ini bertahan dan mendukung masyarakat di wilayah yang kaya habitat liar dan termasuk dalam konservasi.  

Harimau Sumatera

WWF tidak menyajikan perkembangan jumlah harimau sumatera di Indonesia. Dalam laman WWF tentang program Double Tigers ini, disebutkan tentang harimau bernama Rima yang mempunyai 7 anak. 

Menurut WWF, sebuah rekaman camera trap memperlihatlan rekaman langka dan belum pernah dilihat sebelumnya tentang keluarga harimau sumatra yang berhasil berkembang biak di alam liar. Video itu memperlihatkan seekor harimau betina - bernama Rima - dan 3 anaknya yang tumbuh di Sumatra Tengah. Rima kemudian bertemu dengan Uma, seekor harimau jantan, dan berkembang biak dengan sukses untuk memiliki empat anak harimau lagi.

Predator teratas dalam rantai makanan, harimau liar memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem seimbang yang mendukung ribuan spesies lain dan jutaan orang.

"Jika dibiarkan sendiri dengan habitat, mangsa dan perlindungan yang cukup, harimau akan berkembang biak," kata Ginette Hemley, wakil presiden untuk konservasi satwa liar, WWF. "Video ini menunjukkan kemajuan menuju pemulihan populasi harimau di Indonesia dan menunjukkan apa yang mungkin terjadi ketika pemerintah, swasta dan masyarakat lokal bekerja bersama menuju tujuan konservasi."

WWF bekerja erat dengan mitra di seluruh dunia untuk mencapai tujuan TX2 — untuk menggandakan jumlah harimau di alam liar. Ini termasuk mendukung jagawana dengan pelatihan dan peralatan yang tepat, berkolaborasi dengan pemerintah untuk memperkuat pengelolaan kawasan lindung, dan memastikan bahwa masyarakat lokal mendapat manfaat dari konservasi harimau.

WWF juga bekerja dengan para pendukung di seluruh dunia untuk mendesak pemerintah memprioritaskan konservasi harimau, membeli produk-produk berkelanjutan yang tidak berkontribusi terhadap perusakan habitat harimau.

NEW SCIENTIST | WWF | TEMPO.CO | TERAS.ID