PBB: Dunia Gagal Capai Target Biodiversitas Dekade Ini

Penulis : Kennial Laia

Biodiversitas

Sabtu, 19 September 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terbaru mengatakan, komunitas internasional telah gagal mencapai satu pun taget untuk menyelesaikan kerusakan habitat alami di Bumi, termasuk spesies satwa liar dan ekosistem pendukung kehidupan selama satu dekade terakhir. 

Target tersebut, mulai dari menyelesaikan polusi hingga perlindungan terumbu karang. Target ini termasuk dalam 20 Target Biodiversitas Aichi yang disepakati di Jepang pada 2010. Tujuannya untuk menahan laju kepunahan di alam. Gagalnya pemenuhan target ini menjadi kegagalan kedua setelah satu dekade sebelumnya. 

Laporan bertajuk Global Biodiversity Outlook 5, Agustus 2020, ini mengungkap bahwa walau ada beberapa capaian di sejumlah area, habitat alami terus merosot, dan banyak spesies tetap terancam punah akibat aktivitas manusia.

Ada enam target yang dicapai sebagian, termasuk identifikasi dan eradikasi invasi spesies alien yang merugikan spesies lainnya dan perlindungan area konservasi. Pemerintah di dunia mencapai 44% perlindungan area keanekaragaman hayati yang vital, naik dari 29% pada 2010. Hal itu dicapai walau tidak mencapai target perlindungan 17% dari wilayah air teresterial dan daratan dan perlindungan 10% habitat laut.

Dok. The Ocean Agency

Sekretaris Eksekutif Konvensi Biodiversitas PBB, Elizabeth Maruma Mrema, mengatakan peradaban manusia ada di persimpangan jalan yang akan menentukan pengalaman generasi di masa depan terkait dengan alam.

"Sistem kehidupan di Bumi sebagai suatu keseluruhan saat ini terganggu. Semakin banyak eksploitasi alam dengan cara-cara tidak lestari, maka semakin besar pula bahaya kesejahteraan dan keberlangsungan hidup kita," kata Elizabeth melalui keterangan tertulis, Selasa, 15 September 2020.

Target 20 Biodiversitas Aichi dibagi menjadi 60 elemen terpisah untuk memonitor keseluruhan capaian. Dari pembagian tersebut, tujuh elemen tercapai, 38 mengalami kemajuan, dan 13 lainnya gagal. Dua elemen tidak diketahui.

"Saat ini kita harus mempercepat dan meningkatkan kolaborasi untuk menciptakan hasil positif bagi alam. Konservasi, restorasi, dan menggunakan biodiversitas secara adil dan berkelanjutan," kata Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB Inger Andersen. 

"Jika tidak, keanekaragaman spesies akan terus hilang baik di daratan maupun di laut. Perubahan iklim, polusi, dan invasi spesies alien akan terus terjadi. Ini akan semakin merusak kesehatan manusia, ekonomi, dan peradaban. Dampaknya juga akan lebih merugikan bagi masyarakat adat dan komunitas lokal," ujar Andersen.