BKSDA: Underpass Perlintasan Gajah di Tol Sumatera Dibutuhkan

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Biodiversitas

Selasa, 29 September 2020

Editor :

BETAHITA.ID -  Underpass perlintasan gajah berbentuk terowongan bawah jalan tol trans Sumatera, dianggap sebagai suatu kebutuhan. Karena beberapa daerah ruas tol, yakni ruas Pekanbaru - Dumai dan ruas Sigli - Banda Aceh merupakan habitat gajah Sumatera.

Kepala Bidang KSDA Wilayah II Balai Besar KSDA Riau, Heru Sutmantoro menuturkan, underpass yang dibuat, khususnya di ruas Pekanbaru - Dumai dibuat sesuai kebutuhan dan keberadaan populasi kantong-kantong gajah yang ada di sekitarnya. Yakni kantong gajah Petapahan Minas dan kantong gajah Balai Raja.

Baca juga: Gajah Sumatera di PLG Minas Melahirkan Anak Betina

Heru mengungkapkan, populasi gajah di ruas tol Pekanbaru-Dumai diperkirakan sekitar 15 sampai 20 individu. Untuk mengantisipasi adanya gajah yang masuk ke tol, nantinya BKSDA Riau akan membentuk unit khusus untuk monitoring satwa liar khususnya gajah di sepanjang tol.

Salah seorang staff Rimba Satwa Foundation (RSF) menunjukkan jejak kaki gajah di salah satu underpass atau terowongan di Km 72 ruas Pekanbaru - Dumai, tol trans Sumatera, awal September lalu./Foto: Balai Besar KSDA Riau

"Sehingga apabila ada sesuatu yang terjadi tim akan segera melakukan tindakan. Keberadaan underpass, merupakan salah satu iktiar yang harus dilakukan, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan satwa liar, khususnya gajah dan meminimalisir kejadian gajah masuk ke ruas tol," kata Heru, Selasa (29/9/2020)."

Heru menambahkan, underpass yang dibuat tersebut belakangan terbukti bisa digunakan untuk perlintasan gajah. Beberapa waktu lalu terpantau terdapat seekor gajah yang sudah menggunakan underpass tersebut untuk melintas di salah satu underpass di Km 72.

"Di sekitar Suaka Margasatwa Balai Raja. Jejak ini (gajah) ditemukan di torowongan gajah Km 72, dilihat dari jejaknya diduga yang lewat adalah gajah soliter. Itu awal September lalu, ada 1 individu."

Salah satu jejak tapak kaki gajah yang ditemukan di salah satu underpass atau terowongan di Km 72 ruas Pekanbaru - Dumai, tol trans Sumatera, awal September lalu./Foto: Balai Besar KSDA Riau

Sejauh ini, imbuh Heru, terowongan perintasan gajah di ruas tol Pekanbaru-Dumai telah selesai dibangun dan pihaknya juga telah melakukan pengecekan di lokasi. Di ruas tol ini terdapat 5 titik underpass perlintasan gajah yang dibuat. Satu di sekitar Taman Hutan Raya di Minas, Kabupaten Siak dan 4 lainnya ada di sekitar Suaka Balai Raja, Kabupaten Bengkalis.

Selain dibangun di ruas tol Pekanbaru - Dumai, underpass perlintasan rencananya juga akan dibangun di ruas tol Sigli - Banda Aceh. Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan, satu underpass perlintasan gajah rencananya akan dibangun di ruas tol ini. Lokasinya pembangunannya berada di antara Lembah Seulawah dan Padang Tiji.

"Sejauh ini baru satu (underpass) yang akan dibangun. Tapi masih dalam proses desain. Kalau ada yang lain nanti kita bicarakan lebih lanjut," kata Arianto, Selasa (29/9/2020).

Meskipun bukanlah habitat atau kawasan konservasi gajah, lanjut Arianto, ruas tol Sigli - Banda Aceh merupakan wilayah yang biasa menjadi daerah perlintasan gajah. Di sekitar ruas tol tersebut diperkirakan ada lebih dari 10 gajah yang biasanya melintas.

Pembangunan ruas jalan tol trans Sumatera ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya. Akhir tahun ini, ruas tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 185 Km dan ruas tol pertama di Riau yaitu ruas Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 Km diperkirakan akan segera selesai dan segera dapat dioperasikan.