Harimau di Jalur Pendakian Gunung Sibayak, Walhi: Habitat Dirusak
Penulis : Betahita.id
Deforestasi
Senin, 19 Oktober 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara Dana Prima Tarigan mengatakan Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) dalam beberapa bulan ini terlihat di jalur pendakian Gunung Sibayak, karena habitatnya telah dirusak manusia.
"Bahkan, ada yang sampai menyerang manusia di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara," kata Dana kepada Antara di Medan, Ahad, 19 Oktober 2020.
Baca juga: Harimau Sumatera Muncul di Jalur Pendakian Gunung Sibayak
Pada saat ini, kata dia, perusakan habitat harimau terjadi di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Ia meminta pemangku kepentingan sebaiknya menyelesaikan akar permasalahan, yaitu rusaknya habitat dari hewan dilindungi tersebut akibat aktivitas manusia.
"Perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Langkat saat ini telah terjadi kerusakan hutan karena dirambah secara ilegal, totalnya mencapai lebih kurang 1.200 hektare, dan itu masih dalam kawasan Tahura," ujarnya.
Alih fungsi hutan secara ilegal tersebut, menurut dia, belum juga ada solusinya. Di luar itu, aktivitas di kawasan sekitar Gunung Sibayak Kabupaten Karo juga sepertinya sudah terjadi, bahkan merusak habitat harimau sumatra.
"Jadi, yang harus dilakukan sekarang ini adalah menyelesaikan perusakan hutan yang menjadi habitat harimau agar hewan itu tidak keluar dan akhirnya terjadi konflik dengan manusia," ucapnya.
Ditegaskan pula bahwa selama akarnya tidak diselesaikan, permasalahan seperti ini akan terus terjadi.
Terkait penghentian pendakian ke Gunung Sibayak dan pencarian harimau tersebut, Dana memandang perlu pemerintah melakukannya. Akan tetapi, hal ini belum menjawab persoalan jangka panjangnya.