BKSDA Aceh Selamatkan Harimau Sumatera Terjerat Jebakan

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Selasa, 20 Oktober 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh berhasil mengevakuasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terkena jerat di perkebunan masyarakat kawasan hutan area penggunaan lain (APL), Desa Malelang Jaya, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Senin (19/10/2020).

Berdasarkan identifikasi oleh tim medis, harimau tersebut diperkirakan berumur 2-3 tahun, berjenis kelamin betina, dengan berat 45 – 55 kg.

Baca juga: Kisah 3 Harimau Sumatera Kelahiran Sydney 17 Agustus 2019

"Hasil pemeriksaan dan penanganan tim medis di lapangan, kondisi Harimau sumatera ini secara fisik tidak ditemukan luka terbuka, hanya memar dan lecet, namun perlu observasi lanjutan dikarenakan satwa tersebut belum dapat optimal menggerakkan kaki belakang, yang diperkirakan karena jerat menganggu sistem sirkulasi, dan motorik syaraf," kata Kepala Balai KSDA Aceh Agus Rianto, di Banda Aceh (19/10).

Mengingat kondisi, dan keamanan satwa tersebut, proses observasi dan pemulihan dilakukan di Kantor SPTN 3 Blangkejeren, BPTN Wilayah 2 Kutacane, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BTNGL), selama 3 – 4 hari ke depan.

Jika kondisinya menunjukkan perkembangan kesehatan yang bagus, maka akan dipersiapkan rencana proses pelepasliaran ke habitat alaminya. Namun apabila perkembangan kesehatannya belum menunjukkan perkembangan yang berarti, maka akan dilakukan observasi kesehatan lebih lanjut dan perawatan yang lebih intensif di Banda Aceh.

"Informasi adanya harimau sumatera yang terjerat diperoleh dari petugas pengamanan RPH Tongra, Terangun pada Sabtu sore (17/10). Sejak hari Minggu pagi, tim melakukan upaya penyelamatan satwa malang tersebut," tutur Agus.
|
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Dalam daftar The IUCN Red List of Threatened Species, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar. 

Jerat dari tali nilon tersebut dipasang pemburu untuk menangkap rusa atau babi rusa, namun yang terkena jebakan harimau. Beberapa waktu lalu, BKSDA Aceh juga menyelamatkan anak gajah yang kakinya terkena jerat nilon.

"Kami juga mengimbau masyarakat menjaga kelestarian satwa liar dengan tidak memasang jerat, perangkap, racun, maupun pagar beraliran listrik, maupun menangkapnya," kata Agus.

Disampaikan Agus, beberapa aktivitas tersebut juga dapat menyebabkan konflik satwa liar khususnya harimau dengan manusia, yang dapat berakibat kerugian secara ekonomi hingga korban jiwa, baik bagi manusia ataupun keberlangsungan hidup satwa liar tersebut.

"Kami mengapresiasi dukungan semua pihak khususnya masyarakat di Desa Malelang Jaya, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues yang sangat antusias membantu proses evakuasi. Mereka pun mendukung untuk dilakukan pelepasliaran kembali di wilayah kawasan hutan Terangun, karena menurut mereka, harimau tersebut adalah satwa penghuni di wilayah hutan Terangun yang harus dikembalikan ke wilayah tersebut," kata Agus.

Sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap kelangsungan hidup harimau tersebut, mereka mengusulkan nama “Jaya” pada harimau betina tersebut.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK, Indra Exploitasia mengatakan harimau mempunyai peran dan fungsi penting bagi alam. Kita perlu menyadari nilai eksistensi spesies ini begitu dibutuhkan dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

"Untuk itu, Pemerintah berupaya keras dalam menyelamatkan satwa ini dari segala bentuk ancaman dan gangguan serta bagaimana meningkatkan populasinya di alam," kata Indra.

Peningkatan populasi spesies top karnivor ini pada site monitoring menunjukkan semakin efektifnya konservasi, dan meningkatkan optimisme kerja konservasi spesies pada berbagai lansekap Sumatera.

Tim BKSDA Aceh menyelamatkan harima sumatera yang terjerat tali nilon di Desa Malelang Jaya, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Senin (19/10/2020).