Foto Truk Bertemu Komodo Viral, Formapp: Boikot Labuan Bajo

Penulis : Betahita.id

Lingkungan

Senin, 26 Oktober 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Foto dan video truk berpapsan dengan komodo di habitatnya di Pulau Rinca, NTT, viral. Unggahan akun @kawanbaikkomodo itu, memperlihatkan sebuah truk mini sedang berjalan dan berhadapan dengan seekor komodo.

Baca juga: Kontroversi Jurassic Park di Pulau Komodo

"Sedih! Komodo berhadap2an dengan truk proyek bangunan Wisata Jurassic di Pulau Rinca. U pertama kalinya Komodo2 ini mendengar deru mesin2 mobil dan menghirup bau asapnya. Akan spt apa dampak proyek2 ini ke depannya? Masih adakah yg peduli dg konservasi?" tulis akun @kawanbaikkomodo.

Truk yang sedang membawa alat berat pembangunan kawasan wisata di Pulau Rinca, NTT, bertemu komodo, Oktober 2020 (Twitter/kawanbaikkomodo)

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo mengkonfirmasi ihwal foto dan video viral truk masuk ke habitat komodo di Pulau Rinca, Flores. Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Shana Fatina Sukarsono mengatakan kendaraan itu untuk membawa bahan baku kebutuhan proyek pengembangan Pulau Rinca.

“Penggunaan truc kemarin dilakukan untuk membawa tiang pancang yang berat,” kata Shana saat dihubungi Tempo pada Ahad, 25 Oktober 2020.

Dalam foto tersebut, truk dengan bak warna hijau tampak melintas di dekat seekor komodo. Foto ini menjadi viral dan dibagikan kembali oleh 3.600 pengguna Twitter.

Shana mengatakan pihaknya berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan proyek. Badan Otorita dan stakeholders terkait, tutur dia, telah melakukan pelbagai persiapan untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi para pekerja maupun satwa di titik terdampak pembangunan.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah sudah mengedepankan kelestarian dan keseimbangan ekosistem dalam melaksanakan pembangunan. “Semuanya sudah melalui prosedur dan kajian yang mendalam,” tuturnya.

Di sisi lain, Shana menjelaskan pembangunan Pulau Rinca hanya difokuskan pada zona pemanfaatan. “Jadi pembangunan fasilitas di Loh Buaya betul-betul dilakukan dengan memperhatikan semua aspek ekologi, sebagaimana sudah direncanakan dalam kajian dampak lingkungan,” tuturnya.

Kelompok sipil Manggarai Barat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp) mengkritik masuknya kendaraan berat di habitat komodo. Forum pun bakal memboikot Labuan Bajo.

Aksi ini ditujukan kepada agen-agen wisata baik di dalam maupun luar negeri. “Kami sudah inventarisasi seluruh travel agent yang datang ke Flores. Kami akan akan kirikman email ke mereka, jangan ajak turis datang ke Komodo selama 5 tahun,” ujar Ketua Formapp Aloysius Suhartim Karya.

Aloysius alias Louis berpendapat kendaraan berat ini telah mengganggu ekosistem komodo. Peristiwa ini, kata dia, merupakan kali pertama habitat komodo tercemar oleh deru mesin kendaraan.  Ia lalu mendesak pemerintah untuk menghentikan pembangunan tersebut. “Pembangunan yang sifatnya ekspolitasi dan ekstraksi itu haram,” ucapnya.

TEMPO.CO | TERAS.ID