KLHK Lepasliarkan Harimau Sumatera Sri Nabilla di Gunung Leuser

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Rabu, 04 November 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melepasliarkan harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di habitat alaminya di daerah Kappi yang merupakan Zona Inti Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Gayo, Sumatera Utara, Selasa (3/11). 

Harimau bernama Sri Nabilla dilepas oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara.

Baca juga BKSDA Aceh Selamatkan Harimau Sumatera Terjerat Jebakan

“Harimau betina ini dibawa melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau sampai ke lokasi pelepasliaran. Selama 20 jam perjalanan, Sri Nabilla selalu dimonitor oleh Tim BBKSDA Sumut yang dipimpin oleh Kepala Bidang Konservasi Wilayah III BBKSDA Sumatera Utara, Gunawan Alza dan Tim Medis drh. Anhar Lubis,” kata Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, dalam siaran pers KLHK.

Sri Nabilla pada 24 Agustus 2020 masuk kandang jebak di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan. Ia sebelumnya berkonflik sejak bulan Mei 2020 di Desa tersebut. Pada 4 Agustus 2020, harimau sumatera ini muncul memangsa seekor anjing dan ular serta ternak warga. 

Pada 15 Agustus 2020, ia kembali memangsa ternak warga seekor kambing di dekat permukiman. Tanggal 22 Agustus 2020, Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara turun ke lokasi, bersama-sama dengan petugas Koramil setempat dan masyarakat memasang perangkap (kandang jebak). Tanggal 24 Agustus 2020, Sri Nabilla masuk kandang jebak dan kemudian dievakuasi dan diobservasi ke Sanctuary Harimau Barumun Nagari – di Barumun Tapanuli Selatan.  

Kondisi Sri Nabilla saat itu secara umum sehat namun mengalami malnutrisi sehingga tubuhnya terlihat agak kurus akibat tidak mendapatkan pakan yang cukup. Harimau yang diperkirakan berumur 2 - 3 tahun ini juga mengalami dehidrasi dan anemia sehingga kondisinya terlihat lemah. Selain itu banyak ditemukan parasit externa (kutu) pada tubuhnya dan terdapat indikasi gangguan hati. 

Setelah dirawat 2,5 bulan di Sanctuary Harimau Barumun Nagari, kesehatan Sri Nabilla semakin baik. Selama dalam masa perawatan, monitoring terhadap nafsu makan, agresifitas serta pergerakannya juga dilakukan. Hasil terakhir tanggal 30 Oktober 2020 menunjukkan kondisi Sri Nabilla sehat dan siap untuk dilepasliarkan.

Proses pelepasliaran dimulai dari Bandara Patiambang. Sri Nabilla diangkut menggunakan helikopter ke lokasi pelepasliaran di Kappi – TNGL. Pukul 08.00 WIB kegiatan lepas liar harimau sumatera “Sri Nabilla” dimulai.

Di Bandara Patiambang Blangkejeren – Gayo Lues ini, telah berkumpul Tim Lepas Liar Harimau Sumaterayang terdiri dari Direktorat KKH, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Balai Besar TNGL, Bupati Gayo Lues, Yayasan Parsamuhuan Bodhicitta Mandala Medan, PT. Agincourt Resources, Forum Konservasi Leuser (FKL) , Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, dan PIU Sumatran Tiger Project - Leuser Landscape (GEF – UNDP).

Kappi-TNGL dipilih sebagai lokasi lepas liar karena berada pada ketinggian 1.320 mdpl, dan dinilai ini cocok untuk lepas liar mengingat di lokasi ini ditemukan kaisan harimau yang artinya Kappi - TNGL, tepatnya di Cempege adalah habitat harimau sumatera. Lokasinya datar, terbuka dan berbatu yang merupakan bagian dari zona inti TNGL.

Lokasi ini juga dekat sumber air dan terdapat saltlick yang tersebar. Tanda-tanda keberadaan satwa mangsa seperti rusa, kijang dan kambing hutan juga ditemukan di sini. Sebelum dilakukan lepas liar di lokasi ini sudah dilakukan pembersihan jerat oleh Balai Besar TNGL agar harimau yang dilepasliarkan tidak terjerat.

Harimau sumatera bernama Sri Nabilla dilepasliarkan oleh BBKSDA Sumut di Kappi yang merupakan Zona Inti Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Gayo, Sumatera Utara, Selasa (3/11).