FDA Didesak Sahkan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer

Penulis : Betahita.id

Covid-19

Jumat, 11 Desember 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Sebuah komite ahli independen merekomendasikan agar Food and Drug Administration (FDA) mengesahkan vaksin Covid-19 Pfizer and BioNTech untuk orang yang berusia di atas 16 tahun.

Baca juga Babak Baru Atasi Korona, Vaksin Sinovac Tiba di Tanah Air

Kini, FDA akan memutuskan apakah akan mengikuti rekomendasi itu, sebagaimana dilaporkan The Verge, Kamis. Badan itu bisa mengumumkan keputusannya dalam beberapa hari. Jika mereka mengesahkan vaksin Covid-19 tersebut, petugas kesehatan dapat segera menerima suntikan.

“Saya berharap FDA segera bertindak untuk menerima ini,” kata Mark Mulligan, direktur NYU Langone Vaccine Center (pusat uji coba untuk vaksin Pfizer dan BioNTech), dalam konferensi pers setelah pertemuan.

Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: Reuters

Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait (VRBPAC) bertemu sepanjang hari Kamis untuk meninjau data tentang vaksin itu, membahas rencana distribusi, dan menguraikan rencana untuk penelitian lanjutan.

Ilmuwan FDA menerbitkan laporan tentang vaksin pada hari Selasa, yang menganalisis data dari perusahaan farmasi dan menemukan bahwa vaksin itu aman dan 95 persen efektif untuk mencegah gejala Covid-19.

Data dari uji klinis, yang melibatkan lebih dari 43.000 peserta, diterbitkan di New England Journal of Medicine pada hari Kamis dan melaporkan temuan yang sama.

Selain rekomendasi, rapat panitia juga menguraikan cara-cara peneliti akan terus mempelajari vaksin setelah disahkan. Uji coba awal dilakukan pada puluhan ribu orang, yang cukup untuk memahami seberapa baik kerjanya dan seberapa aman. Namun, vaksin pada akhirnya akan diberikan kepada ratusan juta orang.

“Terlepas dari ukuran dan cakupan uji coba yang benar-benar sesuai, penting untuk memantau vaksin setelah lisensi dan pasca-otorisasi,” kata Nancy Messonnier, direktur Pusat Nasional untuk Penyakit Pernapasan dan Imunisasi, dalam sebuah presentasi kepada komite pada hari Kamis. “Dan itu terutama berlaku dengan vaksin Covid-19.”

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan FDA akan melacak keamanan vaksin dengan beberapa sistem pemantauan, termasuk beberapa yang difokuskan pada warga di fasilitas perawatan jangka panjang dan orang-orang di militer.

Pfizer dan BioNTech juga akan memantau keamanan vaksin tersebut. FDA meminta perusahaan untuk memasukkan reaksi anafilaksis sebagai bagian dari risiko yang mereka pantau, setelah dua orang mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin di Inggris minggu ini.

THE VERGE | TEMPO.CO | TERAS.ID