Tiga Spesies Orangutan Indonesia, Begini Ciri Khasnya

Penulis : Kennial Laia

Satwa

Senin, 14 Desember 2020

Editor :

BETAHITA.ID - Orangutan merupakan satwa endemik Indonesia dengan status terancam punah. Satwa langka yang tergolong kera besar ini hanya ditemukan di hutan hujan tropis Sumatera dan Kalimantan.

Ada tiga spesies orangutan yakni orangutan borneo (Pongo pygmaeus) di Kalimantan dan Malaysia (Sabah dan Sarawak), orangutan sumatera (Pongo abelii) di Sumatera, dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang baru ditemukan pada 2017 di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Orangutan merupakan hewan arboreal, yang hidup dan beraktivitas di atas pohon. Berbeda dengan spesies kera besar lain seperti simpanse dan gorila, satwa ini hidup semi-soliter. Biasanya individu jantan ditemukan sendirian, sedangkan betina hidup bersama beberapa anaknya.

Orangutan sumatera

Orangutan sumatera (Pongo abelii). Foto: Istimewa

Secara fisik, orangutan sumatera memiliki bulu tebal, cenderung panjang, dengan warna dominan cokelat dan jingga. Panjang tubuhnya 1.25 meter hingga 1.5 meter. Khusus pejantan, memiliki dagu panjang dan kantung pipi menggelambir ke bawah. Berat betina dewasa sekitar 30-50 kilogram, dan jantan sekitar 50-90 kilogram.

Orangutan sumatera memiliki daya jelajah sekitar 2-10 kilometer dan bergantung pada buah-buahan di hutan. Pada umumnya, pejantan orangutan ini menyendiri sedangkan betina dewasa tinggal bersama anaknya. Pada umur 3,5 tahun, anak orangutan akan hidup mandiri secara bertahap. Reproduksi dimulai pada usia 10-11 tahun, dengan rata-rata usia reproduksi 15 tahun.

Makanan orangutan 60% adalah buah-buahan, seperti durian, mangga, leci, nangka, dan ara. Orangutan juga menyukai pucuk daun muda, serangga, tanah, kulit pohon, dan terkadang telur, atau vertebra kecil. Orangutan sumatera menggunakan ranting pohon saat mengambil buah, yang menunjukkan tingkat intelegensi tinggi.

Orangutan sumatera bersama anaknya. Foto: Istimewa

Saat ini terdapat 14.470 individu yang tersebar di 52 kantong populasi di Pulau Sumatera. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), populasi orangutan sumatera telah mengalami penurunan sebanyak 80%. Orangutan sumatera masuk kategori kritis.

Orangutan borneo

Orangutan borneo merupakan hewan arboreal terbesar di dunia. Spesies ini mempunyai ciri fisik bulu panjang kusut dan berwarna merah gelap kecokelatan dengan warna wajah mulai dari merah muda, merah, hingga hitam. Berat orangutan jantan dewasa dapat mencapai 50-90 kilogram dengan tinggi badan 1,25 meter-1,5 meter. Sedangkan betina dewasa dapat tumbuh seberat 30-50 kilogram dengan tinggi 1 meter.

Ciri khas dari orangutan borneo adalah jakun yang dapat digelembungkan untuk menciptakan suara keras, biasanya untuk memanggil atau memberitahu keberadaan mereka.

Orangutan borneo banyak ditemukan di dataran rendah. Daya jelajah spesies ini berpusat di hutan dan lahan gambut karena banyaknya tanaman berbuah besar. Spesies ini juga menyukai biji-bijian, pucuk daun, kulit pohon, dan serangga.

Berbeda dengan orangutan sumatera yang menghabiskan banyak waktu di dahan tinggi, orangutan borneo suka tinggal di dahan rendah dan sering turun ke tanah.

Orangutran borneo. Foto: Terry Sunderland/CIFOR

Seperti orangutan sumatera, populasi spesies ini dalam kondisi kritis. Kajian pada 2016 mengungkap bahwa populasi spesies ini sekitar 57.000 individu, namun diperkirakan telah semakin berkurang saat ini. Spesies ini masuk kategori kritis.

Orangutan tapanuli

Orangutan tapanuli tergolong spesies baru yang hanya ditemukan di ekosistem Batang Toru, Tapanuli Selatan. Spesies ini ditemukan oleh ahli bioantropologi dari Australia National University bernama Profesor Anton Nurcahyo.

Secara genetik, orangutan tapanuli berbeda dari dua spesies orangutan lainnya. Orangutan tapanuli memiliki bantalan pipi mirip orangutan borneo namun bentuk badannya lebih menyerupai orangutan sumatera. Bulunya juga lebih tebal dan keriting dengan kumis dan jenggot yang menonjol.

Bantalan pipinya cenderung datar dan ditumbuhi rambut halus berwarna pirang. Khusus pejantan, memiliki tengkorak kecil dan taring yang besar. Saat ini ada sekitar 800 individu orangutan tapanuli. Menurut IUCN, masuk spesies terancam punah.

Orangutan tapanuli. Foto: Sumatran Orangutan Conservation Programme

Fakta menarik tentang orangutan

  • Diperkirakan sepertiga dari populasi orangutan tidak memiliki kuku di jempol kaki.
  • Orangutan memiliki rentang lengan yang sangat lebar, dengan panjang hingga 2 meter. Sementara tinggi badan mereka antara 1,25 meter hingga 1,5 meter.
  • Kata orangutan berasal dari Bahasa Melayu “manusia hutan”. Secara harafiah orangutan berarti manusia dari hutan.
  • Orangutan berbagi sekitar 97% DNA dengan manusia, yang menjadikan orangutan sebagai kerabat terdekat manusia selain kera.
  • Orangutan bisa makan hingga lima kali dalam sehari. Umumnya mereka memakan buah dan pucuk daun muda, namun mereka juga senang berburu serangga atau rayap sebagai camilan. Orangutan menggunakan ranting untuk mendorong seangga itu keluar dari lubang di pohon.
  • Setiap hari, populasi orangutan berkurang 25 ekor. Aktivitas ekonomi seperti pembukaan perkebunan kelapa sawit disebut sebagai salah satu penyebab utama hilangnya habitat spesies ini.

Dari: Berbagai Sumber