Nasib Orangutan di Thailand: Jadi Santapan sampai Tontonan

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Senin, 21 Desember 2020

Editor :

BETAHITA.ID -  Sepasang orangutan Sumatra (Pongo abelii) korban penyelundupan dipulangkan dari Thailand, Kamis 17 Desember 2020. Kedua satwa dilindungi ini akan menjalani rehabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali di habitat aslinya di hutan Jambi.

Baca juga 11 Orangutan Dikembalikan dari Malaysia dan Thailand

Ung Aing dan Natalee, dua orangutan berusia enam tahun itu dibawa dari pusat penyelamatan hewan liar di Provinsi Ratchaburi ke Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok. Direktur Badan Perlindungan Satwa Liar Thailand, Suraphong Chaweepak, mengatakan sebelum diterbangkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Ung Aing dan Natalee sempat dibekalinya pisang dan apel hijau.

Keduanya juga dinyatakan telah melalui berbagai pemeriksaan kesehatan, termasuk tes Covid-19. "Ini adalah pengembalian kelima orangutan (dari Thailand) ke Indonesia sejak 2006," kata pejabat Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tanaman Thailand, Prakit Vongsrivattanakul, seperti dikutip Reuters.

Orangutan menggunakan sarung tinju saat pertandingan kickboxing di Safari World, Bangkok, Thailand, 13 September 2015. Metro.co.uk

Secara keseluruhan, Thailand telah mengembalikan 71 orangutan ke Indonesia. Terbaru, Ung Aing dan Natalee, berasal dari sitaan petugas di perbatasan negara itu dengan Malaysia dari tangan para penyelundupnya pada 2017. Setelah negosiasi diplomasi selama empat tahun, Thailand melalui Kementerian Konservasi Lingkungan Hidup akhirnya setuju untuk mengembalikan dua satwa endemik Indonesia itu.

Orangutan kerap diburu para penyelundup dari habitat aslinya di hutan untuk dijadikan santapan maupun obat. Tidak hanya itu, hewan yang terancam punah itu juga ditangkap untuk dipaksa berkembang biak dan dijadikan barang dagang sebagai obyek hiburan di pasar gelap internasional.

Menurut catatan World Wildlife Fund (WWF), tersisa sekitar 100 ribu saja orangutan Borneo/Kalimantan yang tersisa di alam liar. Sedang kerabatnya yang di Sumatra lebih tertekan lagi karena hanya tertinggal 7.500 yang masih bertahan di habitat aslinya.

Baca juga Tiga Spesies Orangutan Indonesia, Begini Ciri Khasnya

Tidak hanya diburu, populasi orangutan juga terancam karena rusaknya hutan-hutan yang menjadi habitat asli mereka. Kerusakan habitat itu disebabkan aktivitas penebangan hutan skala besar dan alih fungsi hutan jadi perkebunan maupun proyek lainnya.

TEMPO.CO | TERAS.ID