BKSDA Sumbar Temukan 5 Rafflesia Gagal Mekar, Dirusak Satwa Liar?

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Senin, 04 Januari 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Resor Agam menemukan lima knop atau bonggol bunga rafflesia arnoldii gagal mekar sempurna. Calon bunga bangkai di Rimbo Sungai Jawuih, Jorong Lambah, Nagari Koto Gadang Anam Koto, Kecamatan Tanjungraya itu gagal mekar sempurna diduga karena ada gangguan satwa liar.

"Knop ini rusak kita temukan saat identifikasi ke lapangan pada Rabu (30/12/2020)," kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Agam, Ade Putra di Lubukbasung, seperti dikutip Antaranews, Minggu (3/1/2021).

Ia menduga lima knop yang rusak itu diduga dirusak oleh babi hutan dan tikus tanah. Knop itu rusak sebelum mekar sempurna dan petugas menemukan knop dalam kondisi membusuk.

"Lima knop itu sudah membusuk dan belum sempat mekar sempurna," katanya.

Ia menambahkan di lokasi itu juga ditemukan tiga individu yang sudah mekar dengan kondisi sudah membusuk. Satu knop belum mekar dan diperkirakan mekar sempurna dalam beberapa bulan ke depan.

Petugas BKSDA Sumbar Resor Agam memeriksa bunga Rafllesia arnoldii di Rimbo Sungai Jawuih, Jorong Lambah, Nagari Koto Gadang Anam Koto, Kecamatan Tanjungraya, Agam (30/12/2020) (Instagram/bksdaresoragam)

"Di lokasi kita menemukan enam titik sebaran bunga rafflesia dan Rhizantes 20 lokasi sebaran populasi dengan kondisi mekar sempurna, membusuk dan berupa knop pada 2 Juni 2020," katanya.

Di Agam, tambahnya, berdasarkan data BKSDA Agam terdapat 14 titik sebaran populasi tumbuhan bunga rafflesia yang tersebar di Kecamatan Palupuh, Tanjungraya, Matur, Palembayan, Baso, Malalak, Kamangmagek dan Tilatangkamang.|

Diperkirakan sampai dengan awal 2021 beberapa titik populasi bunga itu akan mulai bermekaran.

Bunga rafflesia adalah jenis tumbuhan yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Perusak tanaman ini bisa dipidana lama lima tahun dan denda Rp100 juta.