Komodo Serang Balita, Balai Taman Nasional Siapkan Pagar

Penulis : Betahita.id

Satwa

Selasa, 19 Januari 2021

Editor :

BETAHITA.ID - Seekor komodo di Taman Nasional Komodo dilaporkan menggigit balita. Petugas langsung mengevakuasi satwa dilindungi ini dan rencana pembangunan pagar langsung disiapkan untuk menghindari konflik warga dengan satwa endemik kadal raksasa tersebut.

"BTNK akan membuat pagar pengaman di Kampung Komodo untuk meminimalisir potensi interaksi membahayakan dari satwa liar bagi rutinitas harian masyarakat," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang, yang dihubungi Tempo, Senin 18 Januari 2021.

Baca juga Ketika Komodo Bertemu Truk di Taman Nasional Alias Jurassic Park

Rencana itu sesuai yang diinginkan warga setempat usai peristiwa balita digigit dan nyaris menjadi mangsa komodo pada Sabtu lalu. Warga melalui Sekretaris Desa Komodo di Pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT, Ismail, berharap Balai Taman Nasional Komodo bisa segera membuat pagar yang membatasi kampung itu.

Seekor komodo di Taman Nasional Komodo, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Foto: Berita Satu/Uthan A Rachim

Selama ini, Ismail menyebutkan, banyak komodo berkeliaran di desa itu. "Konflik antara warga dengan komodo bukan baru kali ini sehingga kami minta BTN Komodo harus bertanggungjawab atas kejadian ini," kata Ismail lagi.

Balita itu, usia 4,5 tahun, pergelangan tangannya putus dan luka di bagian kepala. Seekor komodo menyergap saat dia sedang asik bermain dengan seutas tali yang di ujungnya diikatkan ke botol plastik. Botol tersebut sepertinya menarik perhatian komodo.

Tiba-tiba komodo yang memang sudah berada di bawah rumah itu menggigit botol tersebut dan menariknya sehingga anak tersebut kemudian terjatuh. Setelah jatuh, komodo tersebut langsung menyerang balita itu.

Ibunya yang berada tak jauh dari lokasi anaknya jatuh kaget karena anaknya menangis. Saat melihat anaknya sedang digigit komodo, ia langsung berteriak dan meminta tolong.

"Sempat ada perlawanan antara ibu dan komodo itu sebelum akhirnya banyak warga datang karena mendengar teriakan ibu dan anak itu," kata Ismail sambil menambahkan komodo yang sempat dipukuli akhirnya melarikan diri.

Baca juga:
Ibu Berjibaku Bebaskan Anaknya dari Gigitan Komodo

Balai Taman Nasional Komodo telah menyatakan pula mengambil alih pembiayaan seluruh perawatan balita itu. Lukita mengatakan telah mengutus Kepala SPTN wilayah II untuk mendatangi korban dan keluarganya untuk memberikan bantuan khusus tersebut.

Menurut laporan Tribunnews, komodo memilih tempat tinggal di dalam hutan yang jarang dijamah manusia. Namun, terkadang hewan itu mampir ke pemukiman warga yang berada di dekat pantai.Tak jarang, komodo menggigit warga sekitar. Setelah digigit, warga segera dibawa ke rumah sakit, namun kembali lagi ke tempat tinggalnya.


TEMPO.CO | TERAS.ID