Video Harimau Jawa di Gunung Wilis Hoaks, BKSDA: Itu di India

Penulis : Betahita.id

Biodiversitas

Kamis, 21 Januari 2021

Editor :

BETAHITA.ID - Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur memberikan klarifikasi terkait dengan video viral berdurasi 29 detik tentang harimau loreng di tengah hutan jati yang diklaim di kawasan hutan lereng Gunung Wilis, Tulungagung, Jawa Timur.

"(Video) itu sepertinya bukan di Indonesia, tapi di India," kata Kepala Resort Wilayah Konservasi 02 BKSDA Jatim di Blitar Joko Dwiyono di Tulungagung, Senin, 18 Januari 2021.

Penjelasan Joko itu sekaligus menepis keyakinan sebagian warganet bahwa telah ditemukan bukti keberadaan harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) di hutan kaki lereng Gunung Wilis yang berbatasan dengan Tulungagung.

Di India, kata Joko, spesies harimau liar memang masih banyak ditemui di dalam hutan dan pegunungan.

Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) )Wikipedia)

Vegetasi hutan di India juga banyak yang ditanami pohon jati. Vegetasi yang tertangkap dalam video 29 detik tersebut bahkan tidak ada yang identik dengan tanaman di lereng Wilis, khususnya yang ada di Kecamatan Sendang yang didominasi hutan pinus.

Beberapa hari terakhir, warganet di Tulungagung dihebohkan video pendek yang viral berstempel lokasi "Sendang" dengan objek gambar harimau loreng berjalan di tengah hutan jati.

Harimau itu tampak berjalan melewati warga yang mengambil video. Terdengar jelas suara istigfar dari warga yang ketakutan sambil berdoa meminta pertolongan dalam bahasa Jawa.

Isu kemunculan harimau besar membuat warga sekitar lereng Gunung Wilis resah. Pasalnya, beberapa petani hutan dan penyadap pinus mengaku sempat berpapasan langsung dengan kucing besar yang belum teridentifikasi jenisnya itu.

Informasi sampai ke BKSDA Kediri dan Blitar, lalu ditindaklanjuti tim pengawasan dengan memasang sejumlah camera trap atau kamera jebak yang dilengkapi sensor gerak di titik-titik yang disebut ada harimau tersebut.

Dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan, Joko memastikan belum ada informasi penampakan harimau itu. Bahkan, dari tiga camera trap yang dilengkapi sensor gerak belum ada hasil.

Ia mengatakan bahwa pihaknya belum memeriksa lagi hasil dari kamera yang dipasang. "Untuk monitoring ada, belum hari ini. Kami ada tim lapangan di sekitar situ (hutan) yang menginformasikan kepada kami," kata Joko.

Harimau Jawa dipastikan punah lewat rapat Convention on International Trade in Endangered Species di Florida, Amerika Serikat, pada 1996.

ANTARA | TEMPO | TERAS