Riau Resmi Umumkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan

Penulis : Sandy Indra Pratama

Lingkungan

Selasa, 16 Februari 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Pemerintah Provinsi Riau secara resmi telah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla. Status ini ditetapkan mulai 15 Februari hingga 31 Oktober 2021 mendatang.

Penetapan status siaga Karhutla 2021 ini ditetapkan langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar dalam rapat koordinasi kebakaran hutan dan lahan yang dihadiri oleh bupati/wali kota se-Provinsi Riau secara virtual di Gedung Daerah Balai Serindit, kemarin.

Status siaga karhutla menurut Syamsuar merujuk kepada Peraturan Gubernur Riau Nomor 9 / 2020 tentang Prosedur Tetap Kriteria Penetapan Status Keadaan Bencana dan Komando Satuan Tugas Pengendalian Bencana Karhutla di Provinsi Riau dan situasi terkini.

Gubernur menuturkan, sejauh ini Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Karhutla, sementara Kabupaten Rokan Hilir masih dalam proses penetapan Status Siaga Darurat Siaga Karhutla.

Warga menggunakan masker untuk melindungi diri dari asap kebakaran hutan dan lahan di Desa Sontang, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, 2015. Foto: Greenpeace

Dengan adanya eskalasi kebakaran hutan dan lahan, serta dua kabupaten/kota telah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan, maka telah terpenuhi syarat bagi Provinsi Riau untuk menetapkan status Siaga Darurat sesuai ketentuan Peraturan Gubernur Riau Nomor 9 Tahun 2020 tersebut.

"Di tengah bencana non alam pandemi Covid-19 yang masih terjadi ini, potensi bencana lain masih mengancam di Provinsi Riau," ujarnya.

Data BPBD Riau menyebutkan, luas lahan terbakardi Provinsi Riau dalam kurun 1 Januari - 13 Februari terdeteksi di 55,71 hektare dengan sebaran titik api sebanyak 45 titik api. Dugaan kebakaran lahan, masih menurut data, diduga berasal dari beberapa kejadian di Kabupaten Siak, Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai.

Menanggapi permasalahan ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun siap memberikan dukungan penuh kepada Provinsi Riau. BNPB rencanya bakal mengirimkan bantuan 11 unit helikopter untuk melakukan waterbombing.

Sebelumnya,Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD meminta agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan dalam menghadapi musim kemarau yang bisa menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun ini.

"Kita harus mengarahkan langkah-langkah kita ke depan pada upaya-upaya tersebut, baik melalui pencegahan dengan kewaspadaan dalam monitoring cuaca, tidak harus menunggu sampai musim kemarau tiba," kata Mahfud saat membuka Rakorsus Pengendalian Karhutla Tahun 2021 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, awal Februari 2021.

Mahfud pun mengingatkan agar semua pihak memberikan perhatian serius dalam penanganan dan pencegahan karhutla dan juga menjalankan Inpres No.3 Tahun 2020 tentang Penanggulanan Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Indonesia sudah punya pengalaman banyak sejak tahun 2015 dan sudah seharusnya kita bisa menangani lebih baik lagi dan lebih sistematis," kata Mahfud dalam keterangannya.

Tahun 2020, luas kebakaran hutan dan lahan tercatat sebanyak 296.942 hektare, angka ini jauh lebih kecil dibanding kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 yakni 2,61 juta hektare.

BETAHITA|ANTARANEWS