Nilai Ekonomi Perairan Arafura Mencapai Rp105 Triliun

Penulis : Sandy Indra Pratama

Biodiversitas

Jumat, 19 Maret 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Laut Arafura merupakan wilayah laut dengan produktfitas tinggi. Oleh karenanya Arafura didapuk sebagai daerah fishing ground favorit oleh kapal ikan berbendera Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan Daerah Laut Arafura memiliki peranan penting dari segi ekologi dan ekonomi. “Habitatnya sangat lengkap,” kata Yayan Hikmayani, Kepala Pusat Riset Perikanan KKP, Rabu lalu. Buktinya, kawasan laut Arafura kerap menjadi perlintasan migrasi yang penting bagi Paus,Lumba-lumba dan Penyu Laut.

Dalam studi terbaru, menurut Yayan, nilai ekonomi sumberdaya pesisir di perairan Arafura mencapai 7,3 miliar dollar AS atau setara, Rp105 triliun. Olehkarenanya perlu dukungan dari berbagai pihak untuk bisa menjaga keberlangsungan ekosistem dan sumber daya di sana.


Sementara itu, temuan lain soal Arafura diungkap Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia. Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta pemerintah provinsi di sekitar Arafura untuk meningkatkan pengawasan laut secara terpadu Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 718.

Dok.kkp.go.id

Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan, dalam keterangan tertulis yang diterima menyampaikan, pihaknya meminta peningkatan pengawasan karena WPP 718 merupakan perairan Arafura dan sekitarnya yang selama ini dimanfaatkan oleh tiga provinsi, yaitu Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Menurutnya bahwa izin dan kegiatan penangkapan ikan di laut Arafura saat ini merupakan yang terpadat di Indonesia. Diperkirakan terdapat total sekitar 3.126 kapal ikan ukuran 10-30 GT dengan izin provinsi dan kapal di atas 30 GT dengan izin pusat yang saat ini melakukan penangkapan ikan di laut Arafura.

Pengawasan bertujuan untuk mencegah praktik IUU fishing dan pelanggaran ketenagakerjaan yang dialami oleh awak kapal perikanan yang melakukan operasi penangangkapan ikan di laut Arafura.

"Angka ini akan bertambah banyak jika memasukkan kapal ikan skala kecil yang berukuran di bawah 10GT yang belum teregistrasi” kata Abdi.

ANTARA | GATRA