Pemerintah Bidik Lahan Fakfak untuk Bangun Smelter Tembaga

Penulis : Sandy Indra Pratama

Tambang

Rabu, 14 April 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan China ENFI Engineering Corporation (ENFI) untuk membangun industri smelter tembaga di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman tentang Proyek Peleburan Tembaga yang ditandatangani Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan President ENFI Liu Cheng secara daring pada Senin siang lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil mengapresiasi China ENFI dan berharap penandatanganan nota kesepahaman tersebut dapat segera ditindaklanjuti untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.

"Saya minta kita tidak lama-lama proses implementasi. Nanti urusan perizinan dan insentif fiskal, BKPM yang akan bantu, selama proposal dari China ENFI adalah yang terbaik dan menguntungkan Freeport, China ENFI, dan Indonesia," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Selasa (13/4).

ilustrasi smelter tembaga. (Britannica)

Bahlil juga menyatakan keseriusan pemerintah dalam mendukung rencana investasi tersebut dan menjamin ketersediaan suplai bahan baku yang akan disediakan PT Freeport Indonesia sebanyak minimal 800 ribu ton/ tahun.

Proyek ini sejalan dengan arahan Presiden mengenai transformasi ekonomi melalui peningkatan nilai tambah dan ekspor Indonesia ke dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM Arifin Tasrif turut menyatakan dukungannya atas kerja sama proyek peleburan tembaga tersebut.

Menurut Arifin, pengelolaan usaha pertambangan, termasuk mineral ini memiliki ciri padat modal, teknologi tinggi, dan adanya ketidakpastian. Oleh karena itu dibutuhkan kajian yang sangat mendalam, sehingga keekonomiannya dapat terhitung secara baik.

"Dengan adanya kerja sama dengan pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh BKPM dengan ENFI, kami harap dapat memberikan nilai tambah pembangunan fasilitas pemurnian tembaga yang kompetitif di Indonesia, pengelolaan industri berbasis tembaga lebih berkembang, dan mendorong industri lain demi kesejahteraan masyarakat," kata Arifin.

Sementara Presiden China ENFI Liu Cheng menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk merealisasikan proyek tersebut.

"Setelah ini, kami akan sesegera mungkin menyelesaikan preliminary study agar proyek bisa cepat selesai. Kami juga akan merangkul Freeport dan MIND ID untuk bersama dalam proyek ini," ungkap Liu Cheng.

Menindaklanjuti nota kesepahaman ini, selanjutnya akan dibentuk tim kecil dari pihak pemerintah Indonesia dan China ENFI. China ENFI akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat untuk melakukan pembahasan teknis atas kelanjutan proyek.

ENFI merupakan perusahaan milik negara teregister di Beijing, Republik Rakyat Cina, dan merupakan anak perusahaan dari MCC Group dalam usaha penyediaan teknologi smelter, pembangunan industri smelter, khususnya tembaga, nikel, aluminium, dan logam non besi lainnya.

BKPM dan ENFI akan bekerja sama untuk membantu dan mendukung rencana investasi dan pembangunan peleburan tembaga di Indonesia.

Kapasitas peleburan tembaga yaitu Katoda Tembaga 400 ribu ton per tahun yang akan dibagi menjadi dua tahap. Dalam proyek ini, perusahaan akan melibatkan perusahaan lokal Indonesia sebagai mitra strategis yaitu PT Freeport Indonesia dan MIND