Warga Tolak Tambang, Insiden Bentrok Pecah di Wadas

Penulis : Tim Betahita

Hukum

Sabtu, 24 April 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Aksi kekerasan pecah di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (23/4). Setidaknya 11 warga ditangkap dan sembilan orang lainnya luka-luka setelah terlibat bentrok dengan aparat gabungan dari kepolisian dan TNI.

Bentrokan pecah di tengah rencana pemasangan patok untuk keperluan penambangan batuan andesit di desa tersebut.

Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli menyebut aktivitas penambangan termasuk satu kesatuan dengan Proyek Strategis Nasional pembangunan Bendungan Bener.

Menurut Yogi, kronologi insiden bermula dari kedatangan aparat ke Desa Wadas sekitar pukul 11.00 WIB untuk proses sosialisasi. "Ada beberapa warga, mahasiswa dan kuasa hukum warga yang ditangkap," kata Direktur LBH Yogi Zul Fadhli melalui keterangan tertulis.

Wadas Melawan. (Akun resmi gerakan solidaritas warga Desa Wadas)

Aparat, lanjut Yogi, datang dengan beberapa mobil lengkap dengan senjata. Salah satu mobil didapati membawa banyak muatan pasukan. Kendati dia tak menyebut detail jumlahnya.

Melihat kehadiran aparat, warga kemudian menghadang jalur mobil aparat menggunakan batang pohon. Aparat lantas memaksa masuk kawasan desa menggunakan gergaji mesin.

"Hingga akhirnya aparat tetap memaksa masuk, termasuk menggunakan kekerasan dengan cara menarik, mendorong dan memukul warga, termasuk ibu-ibu," ungkap Yogi.

Sekitar pukul 11.30 WIB, kericuhan pecah di lokasi. Bentrokan terjadi antara warga dan aparat. Menurut Yogi, sejumlah warga dan beberapa mahasiswa yang bersolidaritas ditangkap secara paksa.

Kronologi kejadian berdasarkan keterangan dari akun masyarakat @wadasmelawan:

1. Sekitar jam 11 aparat mendatangi Desa Wadas menggunakan beberapa mobil, salah satunya dengan mobil yang sarat muatan personel. Kedatangan mereka terkait rendana sosialisasi pemasangan patok untuk penambangan batuan andesit yang masih kesatuan dengan Proyek Strategis Nasional pembangunan Bendungan Bener.

2. Dalam mobil terlihat aparat dari kepolisian dan TNI.

3. Karena jalan sudah dihadang warga menggunakan batang pohon, pihak aparat memaksa masuk termasuk dengan menggunakan gergaji mesin.

4. Warga saat itu sedang dalam posisi duduk sambil bersholawat.

5. Hingga akhirnya aparat tetap bersikukuh menrangsek masuk dengan menggunakan cara kekerasan. Ada yang menarik, mendorong dan memukul warga termasuk ibu-ibu yang sedang bersholawat.

6. Sekitar 11.30 WIB terjadi bentrokan. Warga dan beberapa mahasiswa yang bersolidaritas ditarik dan ditangkapi secara paksa.

7. Setelah itu warga mundur kerana tembakan gas air amata.

8. Sekitar pukul 11.47, Julian dari PBH LBH Yogyakarta sebagai kuasa hukum warga Wadas, dikrubungi polisi hingga akhirnya ditarik paksa dengan cara-cara yang tidak manusiawi.

9. beberapa warga, mahasiswa dan kuasa hukum akhirnya ditangkap.

#savewadas #wadasmelawan