Gelombang Panas Hantam Beberapa Wilayah Kanada dan AS

Penulis : Tim Betahita

Perubahan Iklim

Selasa, 29 Juni 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Gelombang panas ekstrem menghantam wilayah sebelah selatan Kanada, tepatnya di Lytton, Britsh Columbia. Suhu udara di sana mencapai 46,6 derajat Celsius.

Berdasarkan data, suhu panas di Kanada kali ini, mengalahkan rekor yang berjalan 84 tahun terakhir. Rekor terakhir suhu yang begitu ekstrem terjadi di Saskatchewan, tepatnya kota Yellow Grass dan Midale, Juli 1937 di angka 45 derajat Celsius.

Saat ini, pemerintah Kanada dan Amerika Serikat memperingatkan warganya akan level panas yang semakin membahayakan. Menurut pemerintah suhun bisa terus meningkat sepanjang pekan ini. Pakar menyatakan, perubahan iklim menjadi dalang berbagai fenomena aneh alam, seperti gelombang panas.

Di Amerika Serikat, tekanan panas ini dirasakan dari mulai utara California sampai ke wilayah Arktik Kanada. Membentang sampai ke pedalaman melalui Idaho.

Jakarta menghadapi ancaman lingkungan mulai dari pencemaran udara, risiko tenggelam, gelombang panas, dan banjir. Foto: Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace Indonesia

Muncul laporan dari warga, pendingin ruangan (AC) maupun kipas angin mengalami kerusakan karena cuaca ekstrem ini. Tempat perlindungan dari udara panas didirikan.

Beberapa bar bahkan kolam renang dianggap terlalu panas. Pakar iklim senior Kanada David Phillips mengatakan, pemecahan rekor di sektor ini bukan situasi bagus.

"Ini sangat menghancurkan. Suhu lebih hangat di beberapa bagian barat Kanada daripada di Dubai," kata Phillips.

Penyedia listrik di British Columbia menyatakan, terdapat kenaikan permintaan untuk mempertahankan AC tetap menyala. Environment Canada bahkan memperingatkan, temperatur bisa meningkat 10-15 derajat Celsius di atas normal.

GUARDIAN|