Biodiversitas Hutan Amazon Dalam Risiko Kepunahan Tinggi

Penulis : Tim Betahita

Biodiversitas

Jumat, 16 Juli 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Lebih dari 10.000 spesies tumbuhan dan hewan berada pada risiko kepunahan yang tinggi lantaran perusakan di hutan hujan Amazon, Brasil, yang menurut sebuah rancangan laporan ilmiah yang yang diproduksi oleh Science Panel for the Amazon (SPA) dan diterbitkan pada hari Rabu lalu, sebanyak 35 perse hutannya sudah rebah ditebang atau terdegradasi.

Laporan Science Panel for the Amazon (SPA) menyatukan penelitian tentang hutan hujan terbesar di dunia dari 200 ilmuwan dari seluruh dunia. Laporan ini merupakan penilaian paling rinci mengenai keadaan hutan Amazonhingga saat ini.

Laporan SPA memperjelas peran penting yang dimainkan Amazon dalam iklim global serta risiko besar yang sedang dan akan dihadapinya. "Memotong deforestasi dan degradasi hutan menjadi nol dalam waktu kurang dari satu dekade sangat penting," tulis laporan itu.

Penelitian juga menyerukan agar dilakukan segera restorasi besar-besaran untuk daerah hutan yang telah hancur.Hutan hujan adalah benteng penting melawan perubahan iklim. Baik untuk karbon yang diserapnya maupun apa yang disimpannya.

Hutan Amazon di Brasil (WWF)

Menurut laporan itu, tanah dan vegetasi Amazon menyimpan sekitar 200 miliar ton karbon, lebih dari lima kali emisi CO2 tahunan seluruh dunia.

Lebih jauh lagi, perusakan berkelanjutan yang disebabkan oleh campur tangan manusia di Amazon menempatkan lebih dari 8.000 tanaman endemik dan 2.300 hewan dalam risiko tinggi kepunahan, tambah laporan itu.

Jejak Mobil Mewah Eropa di Hutan Amazon

Studi yang dirilis Rainforest Foundation Norway, April lalu menyebutkan bahwa pabrikan mobil asal Eropa seperti VW, BMW, Daimler, PSA dan Renault ternyata terhubung dengan praktek ilegal penggundulan hutan hujan Amazon. Bahan kulit yang menyelubungi jok mobil pabrikan asal Eropa itu diketahui diperoleh dari praktek deforestasi ilegal di hutan hujan Amazon, Brasil.

Sebagai negara pengekspor utama kulit sapi, selama ini Brasil memang menyediakan sekitar 30% bahan kulit bagi industri otomotif global. Sayangnya, kulit yang dihasilkan, diambil dari ternak yang dibesarkan di lahan hutan hujan Amazon yang telah digunduli secara ilegal.

"Tujuan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang sektor yang perlu dipelajari dan membutuhkan transparansi," kata Joana Faggin, penulis utama studi tersebut, seperti yang ditulis DW. "Saat ini, tidak ada pabrikan yang dapat membuktikan bahwa mereka tidak terlibat dalam hal ini."

Dalam laporan disebutkan, laju deforestasi dunia terus meningkat, terlebih di hutan Amazon -hutan yang disebut sebagai paru-paru dunia. Tahun lalu, hutan hujan Amazon kehilangan lahan akibat deforestasi seluas 11.088 kilometer persegi (4.280 mil persegi).

Menurut Institut Penelitian Antariksa Nasional Brasil, INPE. angka itu merupakan angka deforestasi tahunan terbesar selama 12 tahun terakhir.

Dari data menunjukkan lebih dari 90% deforestasi di Amazon berasal dari aktivitas ilegal. Peternakan sapi yang sebagian produk akhirnya menjadi kulit jok mobil-mobil Eropaterus menjadi motor penyebab utama penebangan di hutan-hutan Brasil.

BETAHITA | DW