Unjuk Rasa Krisis Air di Iran Diwarnai Insiden Penembakan

Penulis : Tim Betahita

Lingkungan

Senin, 19 Juli 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Sebuah insiden meledak Jumat pekan lalu di Bagian barat daya Iran, tepatnya di daerah Khuzestan. Aksi protes warga soal krisis air yang semakin parah di wilayahnya, berujung kematian seorang pengunjuk rasa.

Kelompok oposisi menuduh pasukan keamanan yang melepaskan tembakan sedangkan polisi menuduh para perusuhlah yang telah melepaskan tembakan dan mengenai korban.

Sejak awal Juli, demonstrasi mulai marak terjadi. Penduduk Khuzestan melakukan protes atas pemadaman listrik -dampak dari krisis air yang menyebabkan pasokan listrik berkurang drastis dan pemerintah terpaksa melaksanakan pemadaman listrik bergilir. Selain itu, kekurangan air yang berdampak padapertanian dan peternakan juga terdampak parah.

Iran memang sedang mengalami kekeringan terburuk dalam 50 tahun terakhir. Kekeringan kali ini berdampak buruk terhadap banyak sektor, terutama pertanian, peternakan dan pasokan listrik.

Air minum kemasan galon

Melansir laman BBC, pemerintah Iran meminta maaf atas tindakan pemadaman listrik bergilir tersebut dan menjelaskan bahwa pasokan air yang berkurang dan permintaan listrik yang meningkat telah membuat mereka kewalahan.

Iran jarang mengalami kekurangan pasokan listrik pada tahun-tahun sebelumnya, meski saat musim panas melanda. Tapi kali ini berbeda.

Krisis iklim dan angin kering dari Arab Saudi dan Irak telah menciptakan panas yang berlebih di Iran. Selain itu, di provinsi Khuzestan yang dahulu terkenal subur, kini lambat-laut berubah mulai menjadi kering dan panas.

Dalam protes krisis air di Iran kali ini, pihak berwenang menyalahkan musim panas di mana curah hujan berkurang drastis. Akan tetapi banyak dari penduduk yang mengatakan bahwa masalahnya adalah salah urus dan korupsi para pejabat.