WHO: Dunia Masuki Gelombang Infeksi Covid-19 yang Baru

Penulis : Tim Betahita

Lingkungan

Kamis, 22 Juli 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus baru saja memberikan peringatan terbaru mengenai pandemi Covid-19.

Menurut Tedros, saat ini dunia sedang memasuki masa-masa awal gelombang infeksi corona dan kematian terbaru lainnya.

Hal ini diutarakannya di depan anggota Komite Olimpiade Internasional di Tokyo, Selasa lalu. Ini, kata dia, akibat kegagalan global berbagi vaksin, tes, dan perawatan.

"Selama 19 bulan memasuki pandemi, dan tujuh bulan sejak vaksin pertama disetujui, kita sekarang berada pada tahap awal gelombang infeksi dan kematian lainnya," ujarnya sebagaimana dikutip CNBC International.

Ilustrasi pekerja medis Covid-19

Ia menekankan gelombang pandemi masih akan terus terjadi mengingat distribusi vaksin Covid-19 yang tidak merata. Ia menyebut banyak negara-negara miskin yang belum memperoleh vaksin yang cukup dan saat ini masih berkutat dengan penanganan pandemi yang tidak maksimal.

"Perbedaan vaksin di seluruh dunia menutupi ketidakadilan yang mengerikan," tambah pria asal Ethiopia itu.

Lebih lanjut, ia meminta negara-negara yang memiliki akses vaksin berlebih untuk menyumbangkan vaksinnya kepada negara-negara yang belum memiliki vaksin. Hal ini akan sangat membantu penanganan pandemi secara global.

WHO juga menekankan varian delta saat ini menyumbang lebih dari tiga perempat spesimen di banyak negara besar. "Varian ini bersaing secara cepat dengan varian lain, dan diprediksi akan mendominasi dalam beberapa bulan ke depan," demikian pemaparan WHO dikutip AFP kemarin.

Papua Lockdown

Provinsi Papua berencana akan menerapkan karantina wilayah (lockdown) dengan menutup semua akses masuk dan keluar Papua mulai 1 Agustus sampai dengan 30 Agustus 2021 mendatang.

Juru Bicara Gubernur Provinsi Papua, Rifai Darus mengatakan, kebijakan itu ditempuh untuk mengendalikan pandemi Covid-19 di wilayah Papua agar tidak semakin parah.

Gubernur Lukas Enembe sebelumnya juga meminta kepada masyarakat di provinsi itu agar melakukan persiapan dan mengantisipasi rencana menutup akses keluar masuk.

"Direncanakan, Provinsi Papua akan menutup akses keluar dan masuk, baik jalur penerbangan maupun perairan. Penutupan tersebut diperkirakan akan berlangsung pada 1 Agustus - 31 Agustus 2021," kata Darus, dalam keterangan resmi yang dilansir cnbcIndonesia.

Rifai mengatakan, kebijakan ini nantinya akan dibahas dan dimatangkan lebih lanjut pada rapat evaluasi oleh Tim Satgas Covid-19 Provinsi Papua pada Rabu 21 Juli 2021 menindaklanjuti dari hasil Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 19 Juli 2021 lalu berkenaan dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Setelah rapat tersebut, Gubernur Lukas Enembe kemudian mengumpulkan sejumlah pejabat Pemprov Papua dengan agenda pandemi Covid-19 dan akan melakukan evaluasi secara berkala terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berskala Mikro di Provinsi Papua yang masih akan berlaku sampai dengan 25 Juli 2021.

Lukas juga meminta kepada seluruh pemangku kepentingan terkait agar dapat bersinergi dan bergerak lebih cepat dalam menangani wabah Corona di Papua.

Pada Rabu kemarin, pemerintah melaporkan tambahan kasus baru Corona (Covid-19) sebanyak 38.325. Selain itu ada sebanyak 29.791 pasien sembuh dan 1.280 kasus meninggal karena Corona.

Data Satgas Covid-19 dari Kementerian Kesehatan mencatat, total positif Corona secara kumulatif sejak Maret 2020 hingga hari ini berjumlah 2.950.058 jiwa dan kasus sembuh kumulatif sebanyak 2.3 juta jiwa.