PBB Makin Khawatir dengan Suhu yang Terus Menghangat

Penulis : Tim Betahita

Perubahan Iklim

Sabtu, 18 September 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan dunia berada di jalur bencana lantaran pemanasan global yang terus berlangsung. PBB memprediksi dunia dapat mengalami pemanasan hingga 2,7 derajat Celcius dalam waktu dekat.

"Ini menunjukkan dunia berada di jalur bencana menuju pemanasan 2,7 derajat," kata Guterres dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNN.

Guterres menyebut negara-negara gagal memenuhi target pemanasan suhu di bawah 1,5 derajat Celcius, sesuai dengan kesepakatan iklim Paris 2015.

"Kegagalan untuk memenuhi tujuan ini akan berdampak pada hilangnya banyak nyawa dan mata pencaharian," kata Guterres.

Foto yang menunjukkan pecahan es yang terbentuk dari jalur yang dilalui kapal penelitian dan pemecah es Xue Long di Antartika. chinadaily.com.cn

Bulan lalu, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan suhu rata-rata bumi akan lebih tinggi 1,5 derajat Celcius pada 2030. Prediksi ini satu dekade lebih awal dari perkiraan pada tiga tahun lalu.

Pemanasan global ini telah memicu munculnya sejumlah bencana mulai dari banjir hingga gelombang panas di seluruh dunia.

IPCC mengatakan untuk bisa mengurangi pemanasan globa, emisi harus 45 persen lebih rendah. Namun, emisi saat ini 16 persen lebih tinggi dibandingkan pada 2010 sehingga dapat membuat dunia memanas 2,7 derajat Celcius.

"Secara keseluruhan angka emisi gas rumah kaca bergerak ke arah yang salah," kata kepala iklim PBB Patricia Espinosa dalam konferensi pers.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan seluruh negara mesti bekerja sama untuk mencegah pemanasan bumi.

Sebelumnya Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) kembali menegaskan aktivitas manusia sebagai pemicu perubahan iklim. Dampaknya yang luar biasa merusak kini dirasakan di berbagai belahan bumi, seperti banjir bandang, gelombang panas mematikan, dan kekeringan di berbagai wilayah.

“Itu begitu tidak terbantahkan,” itulah kalimat pertama dari laporan terbaru IPCC, yang dirilis pada Agustus lalu.

Disusun oleh 243 ilmuwan terkemuka dan disetujui oleh seluruh pemerintah dunia, laporan tersebut menyebut manusia sebagai penyebab utama perubahan iklim dan saat ini benar-benar mempengaruhi iklim di setiap sudut planet bumi, termasuk daratan, udara, dan lautan.

Laporan itu menyatakan dampak itu bisa menjadi jauh lebih buruk jika peluang tipis yang tersisa untuk mencegah pemanasan di atas 1.5°C tidak segera diambil. Untuk diketahui, saat ini suhu bumi berada di antara 0.8°C dan 1.3°C, mendekati ambang batas 1.5°C yang ditetapkan.