Amnesty International Minta Kematian Nakes Papua Diusut

Penulis : Tim Betahita

Hukum

Senin, 20 September 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Amnesty International Indonesia meminta pemerintah segera mengusut kasus kematian tenaga kesehatan (nakes) di Papua.

Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena mengecam keras segala bentuk kekerasan di Papua. Salah satunya yang terjadi pada nakes di Papua yang diduga jatuh ke jurang karena berusaha menyelamatkan diri dari serangan kelompok bersenjata.

"Kami juga sangat menyesalkan dan mengecam keras terjadinya insiden yang membuat perawat Gabriella Meilani terpaksa lari dan menyelamatkan diri," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Wirya menegaskan segala bentuk penyerangan, penyiksaan, dan perbuatan yang merendahkan martabat manusia, apalagi sampai mengarah kepada pembunuhan di luar hukum sama sekali tidak bisa dibenarkan.

Puluhan peserta aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua berunjukrasa di depan Gedung Sate, Bandung, Rabu, 7 April 2021. Pengunjukrasa menuntut penutupan perusahaan tambang PT Freeport McMoran menutup operasinya yang sudah berlangsung sejak 1967. [Adi Marsiela-Tim Betahita]

Pasalnya, Wirya mengatakan, hak untuk hidup adalah hak fundamental bagi seluruh masyarakat. Karenanya, ia mendesak agar negara dapat segera turun tangan mengusut tuntas peristiwa mengenaskan yang telah merenggut nyawa nakes tersebut.

"Semua pelaku pelanggaran HAM, baik aparat keamanan, kelompok bersenjata, maupun warga biasa yang terbukti melanggar HAM harus diadili secara terbuka, efektif, dan independen di pengadilan sipil," tegasnya.

Di sisi lain, ia juga meminta Presiden Joko Widodo untuk menghentikan pendekatan militer di Papua karena telah banyak memakan korban jiwa.

Menurutnya, kasus kematian perawat Gabriela Meilani di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang oleh serangan Kelompok Kriminal Bersenjata seharusnya dapat menjadi pengingat bahwa konflik di Papua tak bisa diselesaikan dengan pendekatan militer.

Selain itu, untuk mencegah siklus kekerasan yang terus berulang di Papua, Wirya menilai negara harus segera mengakhiri impunitas yang selama ini terjadi di tanah cendrawasih tersebut.

"Tragedi ini seharusnya menjadi pengingat bagi Presiden Jokowi untuk mengevaluasi pendekatan keamanan yang selama ini dipraktekkan dalam menyelesaikan konflik di Papua," pungkasnya.

Sebelumnya, dua orang nakes dikabarkan hilang dalam penyerangan KKB di Distrik Kiwirok. Keduanya kemudian ditemukan di jurang. Seorang nakes Gabriella Meilani ditemukan tewas. Adapun satu orang lainnya, Kristina Sampe, masih dalam keadaan hidup

Aparat telah mengevakuasi sedikitnya sembilan nakes di Distrik Kiwirok usai insiden penyerangan tersebut. Mereka akan mendapatkan perawatan lebih lanjut di ibu kota Jayapura.