Papua: TNPB Bersedia Gencatan Senjata bila PBB Turut Mediasi

Penulis : Tim Betahita

Hukum

Rabu, 17 November 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau Komnas TPNPB-OPM mengatakan tidak bersedia melakukan gencatan senjata hingga dialog dengan Jakarta bila itu tidak menguntungkan rakyat Papua.

Pihaknya hanya akan bersedia melakukan jeda kemanusiaan bila gencatan senjata itu akan menguntungkan rakyat Papua juga pemerintah Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom merespons seruan moral 194 pastor Katolik di tanah Papua dan komentar kodam XVII Cenderawasih yang mendukung dialog untuk menyelesaikan konflik Papua.

“TPNPB- OPM bersama rakyat dan semua pejuang yang bergabung di berbagai organisasi perjuangan tidak berdialog dengan Jakarta, apabila tidak di mediasi oleh PBB,”ungkap Sambom melalui pesan eletroniknya dari Papua New Guinea, Selasa lalu.

Foto udara hutan hujan tropis di Tanah Papua. Foto: thegeckoproject

Kata dia, pihaknya juga tidak bersedia melakukan jeda kemanusiaan, bila Jakarta belum menunjukan niat baik kepada rakyat Papua dengan proses-proses awal. Ketika Jakarta masih menembak mati rakyat sipil, pihaknya tidak akan pernah melakukan jeda kemanusiaan.

Kami harap, Jakarta di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo harus membuka diri untuk bersedia duduk di meja perundingan dengan juru-juru runding bangsa Papua. Kami siap berunding dengan Jakarta, dengan catatan wasitnya dari PBB,”ujarnya.

Saat wakil kedua belah pihak melakukan pertemuan, pihaknya bersedia menghentikan perang demi mewujudkan perdamaian. Tetapi perang akan kembali bila tidak mencapai kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan rakyat Papua.

“TPNPB tidak akan berhenti perang, perang akan mengambil jeda jika juru runding bangsa Papua ada di meja perundingan bersama musuh di bawah pengawasan PBB. Jika perundingan gagal, perang kembali dilakukan” katanya.

Sebelumnya, panglima Komando Daerah Militer Cenderawasih Mayor Jenderal Ignatius Yogo Triyono mendukung pendekatan dialog mengatasi konflik di Papua. Selama ini, pemerintah diketahui masih menggunakan pendekatan militer di Tanah Papua.

Dirinya mendukung dialog, lantaran eskalasi konflik di Papua terus terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Tak hanya di Nduga, Intan Jaya, Puncak tetapi juga menyebar ke kabupaten lain di Pegunungan Bintang dan Maybrat di Papua Barat.

“Kami juga capek baku tembak terus karena pasukan kami juga menjadi korban, bukan hanya dari kelompok kriminal bersenjata,” kata Yogo dalam wawancara dengan Majalah Tempo edisi Sabtu, 13 November 2021. Dia juga setuju, akar masalah di Papua bukan persoalan keamanan, melainkan kesejahteraan.