Papua: Ratusan Warga Yahukimo Mengungsi ke Hutan

Penulis : Tim Betahita

Hukum

Kamis, 25 November 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Ratusan warga di Distrik Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Papua mengamankan diri ke hutan setelah akhir pakan lalu terjadi insiden penembakan TNI oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Hari ini, perwakilan dari pemerintah dan DPRD mendatangi para pengungsi tersebut.

"Hari ini beberapa anggota DPRD dan Kepala Distrik akan berangkat ke Suru-suru untuk mengecek langsung kondisi masyarakat di sana," kata Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli saat dikonfirmasi, Rabu (24/11).

Dia mengaku telah mendapat informasi pascapenembakan prajurit TNI pada Sabtu lalu. Kabar yang diperolehnya, warga memilih mengungsi ke hutan karena khawatir dengan aksi kekerasan susulan.

“Masyarakat yang di sana agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan situasi dan kondisi yang terjadi," ujarnya.

Perempuan adat Tanah Papua di dalam hutan. Perempuan adat memegang hak kelola hutan ulayat karena peran pentingnya sebagai tulang punggung pangan di dalam keluarga. Foto: Pusaka

Bupati Didimus memastikan aparat keamanan dan pemerintah daerah tetap akan memberikan perlindungan kepada warga semaksimal mungkin, sehingga mereka diminta tidak kelewat ketakutan.

Terkait ultimatum KKB yang mengklaim Kabupaten Yahukimo sebagai zona perang, kata dia, tak perlu ditanggapi berlebihan. Sebab pernyataan tersebut dinilai politis.

"Jadi itukan pernyataan politis, saya pikir tidak usah ditanggapi berlebihan, apalagi saat kejadian-kejadian sebelumnya juga memang ada pernyataan demikian," ujarnya seperti ditulis INews.

Sebelumnya, Satu prajurit TNI tewas dan satu lainnya luka dan dilarikan ke rumah aksi diduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge, di Suru-suru, Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu lalu.

Dalam kejadian penembakan itu kedua korban beridentitas, Sersan Satu TNI Ari Baskoro merupakan korban tewas penembakan, sementara korban luka atas nama Komandan Koramil Suru-suru, Kapten Infanteri Arviandi.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1725 Yahukimo, Letnan Kolonel Infanteri Christian Irreuw, mengatakan jenazah Ari dievakuasi dari Dekai ke Sentani, Jayapura, Papua. Kemudian diterbangkan ke Surabaya pada Minggu (21/11). Selanjutnya dibawa ke kampung halaman di Kendal, Jawa Tengah.

"Evakuasi dilakukan dengan lesawat milik Semuwa Air," ujar Christian seperti dikutip Antara. Sementara itu, Arviandi disebut akan dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura.

Baik Arviandi maupun Ari adalah anggota Kodam Iskandar Muda, Aceh. Sejauh ini, Irreuw belum bisa memastikan apakah kedua korban ditembak di koramil atau saat sedang berada di luar.

"Saya masih menunggu laporan tertulisnya secara lengkap," katanya.

Namun, ia menyatakan pelaku penyerangan terhadap Koramil Suru-suru yakni KKB pimpinan Tendius Gwijangge.

Menurut keterangan Irreuw, sudah ada informasi KKB akan melakukan penyerangan terhadap kodim dan pos-pos TNI. Oleh karena itu, ia memerintahkan kepada personel agar bersiaga dan meningkatkan patroli.

"Aksi itu diduga dilakukan jelang 1 Desember 2021 yang dijadikan sebagai ulang tahun Papua Merdeka," tutur Irreuw.

Namun demikian, ia mengaku belum mendapat laporan lengkap mengenai kronologi dua prajuritnya yang tertembak, dan satu diantaranya tewas.

Irreuw hanya membeberkan waktu dan lokasi penyerangan. Menurutnya, pada Sabtu (20/11) pukul 06.00 WIT, KKB menyerang dan menembaki Koramil Suru-suru, yang merupakan koramil persiapan.

Baku tembak, lanjut Irreuw, terjadi hingga pukul 12.00 WIT.

Kronologi Penyerangan TNI

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan peristiwa itu bermula saat beberapa prajurit sedang dalam perjalanan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

"Sekira pukul 06.00 WIT, beberapa anggota Satuan BKO Apter Koramil Persiapan Suru-Suru berangkat dari Koramil untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di kios terdekat dengan menggunakan speedboad," kata Reza dalam keterangannya, Minggu (21/11).

Dalam perjalanan tersebut, para prajurit yang berada di dalam speedboad itu ditembaki oleh KKB dan mengakibatkan satu orang tewas.

"Tiba-tiba ditembak oleh KST dari arah seberang sungai yang mengakibatkan satu anggota meninggal dan satu anggota luka-luka," ucap Reza.

Lalu, sekitar pukul 18.00 WIT, kedua korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Dekai dengan menggunakan helikopter.

Kemudian, pada Minggu (21/11) hari ini, kedua korban direncanakan dievakuasi menuju ke Jayapura untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

Di sisi lain, Reza menerangkan bahwa keberadaan Satuan BKO Apter Kodim Koramil Persiapan di wilayah Papua adalah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Tujuannya, dalam rangka menyiapkan sarana dan prasarana Kodim dan Koramil yang masih minim.

Selain itu, kata Reza, tujuan lainnya adalah untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Papua.

"Penembakan yang dilakukan oleh KST tersebut menunjukkan bahwa kelompok ini tidak menginginkan adanya peningkatan perekonomian bagi masyarakat Papua dengan aksi-aksi penyerangan dan teror yang kerap kali dilakukan bukan hanya kepada aparat TNI Polri namun juga masyarakat lainnya," ujar Reza.

Lebih lanjut, Reza memohon doa agar seluruh aparat keamanan, baik TNI maupin Polri yang bertugas di Papua selalu diberikan perlindungan.

"Dan Bumi Cenderawasih semakin kondusif sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancar," ujarnya.