Kebakaran Gambut di Brazil Pada 2020 Bunuh 17 Juta Satwa

Penulis : Tim Betahita

Hutan

Kamis, 23 Desember 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -   Ilmuwan di Brazil memperkirakan 17 juta satwa terbunuh sepanjang kebakaran di lahan gambut besar di negara tersebut pada 2020. Jenis hewan termasuk reptilia, burung, dan primata.

Tahun lalu, api melalap wilayah gambut tropis terbesar di dunia, yang disebut Pantal antara Januari dan November. Diperkirakan 30% wilayah tersebut gosong, menurut hasil studi yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports. Sementara itu WWF Brazil mencatat terdapat 22,000 kebakaran secara terpisah pada 2020.  

Walau kebakaran biasa terjadi di Pantanal, 2020 merupakan kebakaran dengan skala katastrofik sehingga menelan jutaan biodiversitas di wilayah tersebut. Para ilmuwan menduga api dipicu oleh kekeringan besar di Pantanal.

Jumlah satwa yang mati akibat kebakaran pada 2020 didapatkan berdasarkan hitungan bangkai satwa. Para ilmuwan mendatangi area gambut terbakar 48 jam setelah kebakaran pertama. Mereka berjalan di sepanjang traktat pada interval yang ditentukan dan memeriksa setiap hewan mati yang ditemukan.

Wilayah gambut Pantanal, yang terbentang di Brazil, Paraguay, dan Bolivia, merupakan salah satu gambut tropis terbesar di dunia dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Foto: Greenpeace Unearthed

Tim ilmuwan berhasil mengidentifikasi 300 spesies dari jumlah bangkai yang mereka temukan. Mereka kemudian mengekstrapolasi dari area eksaminasi untuk memberikan perkiraan berapa banyak hewan yang terbunuh secara total.

Dr Walfrido Moraes Tomas, ahli ekologi di institusi Embrapa Pantanal di Brasilia yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan timnya tidak terkejut dengan banyaknya fatalitas satwa tersebut. Pasalnya, skala bencana kebakaran di area tersebut sangat besar.

Namun, yang mengejutkan adalah beberapa spesies tertentu lebih rentan atau terdampak dari satwa lainnya akibat kebakaran.

“Jumlah ular yang terbunuh sangat tinggi sehingga membuat kami bertanya-tanya tentang efek beruntun,” katanya, dikutip BBC baru-baru ini. “Ular merupakan hewan predator pada mamalia kecil dan katak. Dampak ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan yang tak terbayangkan dalam ekosistem.” 

Wilayah gambut Pantanal terbentang di Brazil, Paraguay, dan Bolivia dan merupakan salah satu daerah dengan keanekaragaman hayati di dunia. Ribuan spesies seperti jaguar, trenggiling, dan burung migran berhabitat di area seluas 140.000-160.000 kilometer persegi itu.

WWF Brazil mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak jangka panjang terhadap ekosistem di wilayah tersebut. “Dampak langsungnya sangat mengejutkan. Tetapi kita juga perlu memahami bagaimana ekosistem pulih berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bertahun-tahun setelah kebakaran.”