Penelitian di Inggris Catat Korelasi Polusi Udara dan Kemiskinan

Penulis : Aryo Bhawono

Lingkungan

Kamis, 30 Desember 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Sekitar 50 wilayah paling tercemar di Inggris memiliki tingkat kemiskinan anak tertinggi. Sebanyak 6,7 anak tinggal di wilayah dengan polusi udara melebihi ambang batas yang diatur pemerintah, sebanyak dua juta diantara hidup dalam kondisi miskin.

Penelitian keterkaitan polusi udara dan kemiskinan anak ini dilakukan oleh Partai Buruh di Inggris. Mereka mengumpulkan beberapa data milik pemerintah dan hasilnya menunjukkan 50 wilayah paling tercemar memiliki tingkat kemiskinan anak tertinggi. 

Lima wilayah di Kota London menempati peringkat terburuk untuk kemiskinan anak dan udara paling kotor. Beberapa wilayah di Birmingham, Southampton, Portsmouth, Sandwell, dan Walsall juga menunjukkan korelasi sama. Analisis pun menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kemiskinan anak di suatu wilayah maka semakin kotor rata-rata udara di tempat itu. 

Sebanyak 11 otoritas lokal tercatat memiliki ambang batas udara kotor seperti diatur pedoman WHO, yakni konsentrasi rata-rata tahunan sebesar 10 mikrogram per meter kubik udara (µg/m3). Sekitar 39,5 persen anak-anak di otoritas tersebut hidup dalam kondisi miskin. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional, yakni 31 persen anak miskin dalam otoritas. 

ilustrasi polusi udara dari pabrik yang meresahkan warga. (Pixabay)

Secara keseluruhan, dari 6,7 juta anak yang tinggal di wilayah dengan kualitas udara buruk, sekitar 2 juta juga hidup dalam kemiskinan.

Pada bulan Desember ini Keir Starmer dan Ed Miliband dari Partai Buruh melakukan pertemuan dengan kelompok kampanye Choked Up. Kelompok terdiri dari pemuda yang tinggal di kawasan dengan kualitas udara buruk dan aktif menyerukan hak untuk mendapat udara bersih.

Sekretaris Oposisi untuk Urusan Lingkungan, Pangan, dan Kawasan Pedesaan, Jim McMahon, menyebutkan setiap orang harus memiliki hak untuk menghirup udara yang bersih dan aman, di mana pun tinggal. 

“Jika pandemi telah menunjukkan sesuatu pada kita, itu adalah kesehatan masyarakat harus menjadi agenda politik paling atas, dan itu harus dimulai dengan udara yang kita hirup.”

Dia menunjuk proposal Partai Buruh untuk perundangan untuk udara bersih yang akan menetapkan hak hukum untuk menghirup udara bersih, dan persyaratan hukum untuk kualitas udara berdasarkan saran WHO. Sementara selama ini pemerintah menolak amandemen undang-undang lingkungan yang akan menetapkan batas polusi sesuai dengan saran WHO.

Menurutnya sikap pemerintah yang kini dikuasai kelompok konservatif sama saja menolak untuk melindungi kesehatan anak-anak Inggris dan menentang pembatasan polusi yang lebih ketat. Seharusnya di bawah UU lingkungan baru kelak pemerintah menetapkan target polusi baru mulai akhir tahun depan. Namun selama ini pemerintah sendiri telah melanggar aturan polusi udara Uni Eropa ketika diterapkan di Inggris. 

Seorang juru bicara pemerintah memberikan bantahan, polusi udara telah berkurang secara signifikan sejak 2010 di tingkat nasional, emisi partikel halus telah turun 11%, sementara emisi nitrogen oksida berada pada tingkat terendah sejak pencatatan dimulai. 

“Tapi kami tahu masih banyak yang harus dilakukan. Untuk terus mendorong peningkatan kualitas udara yang nyata dan tahan lama, kami berkomitmen untuk menetapkan target yang besar dan ambisius pada kualitas udara melalui Undang-Undang Lingkungan kami.”

Sementara itu beberapa kota yang paling tercemar, termasuk London, Birmingham dan Portsmouth, telah memperkenalkan zona udara bersih dalam upaya mengurangi polusi udara. Pembatasan polusi ini terutama berasal dari kendaraan diesel dan bensin, pertanian, serta tungku pembakaran kayu.