Kebakaran Hutan dan Lahan di AS Diperkirakan Memburuk

Penulis : Kennial Laia

Perubahan Iklim

Selasa, 10 Mei 2022

Editor : Kennial Laia

BETAHITA.ID -  Kebakaran hutan dan lahan di Amerika Serikat  diperkirakan memburuk. Hal itu disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem. Khususnya di New Mexico, negara bagian di selatan AS.

Selama sebulan api, yang disebut dengan Hermits Peak Fire, telah menghanguskan lebih dari 69.100 hektare, atau lebih luas dari kota Chicago. Ribuan warga mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Sementara itu area terbakar di seluruh Amerika Serikat mencapai 518.000 hektare.

Kebakaran tersebut disebut akan semakin parah akibat angin, suhu yang bertambah panas, dan kekeringan. Keterangan otoritas setempat, hembusan angin pada akhir pekan diperkirakan mencapai 80 hingga 96 kilometer per jam.

Pemerintah telah mengeluarkan peringatan dan mewajibkan warga untuk segera mengungsi.

Asap kebakaran hutan dan lahan dari Calf Canyon/Hermits Peak Fire terlihat di langit Las Vegas, Amerika Serikat, Sabtu, 7 Mei 2022. Foto: Robert Browman/The Albuquerque Journal via AP

Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham mencuit lewat akun Twitter resminya per Minggu malam, bahwa wilayah tersebut “memasuki periode cuaca kebakaran ekstrem yang sangat berbahaya. Saat angin kencang meningkat, kondisinya dapat memburuk dan dukungan udara mungkin terbatas.”

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mendeklarasikan kebakaran di New Mexico sebagai bencana, dan akan menggelontorkan bantuan, termasuk sokongan finansial untuk warga terdampak.

Restoran dan toko grosir di Las Vegas, kota berpenduduk sekitar 13.000 jiwa. Sekolah ditutup atau dipindahkan ke area yang jauh dari lokasi kebakaran.

Kebakaran hutan dan lahan di New Mexico tahun ini berawal pada 6 April. Intensitas api sempat berkurang, namun kobaran api kemudian bergabung dengan api lain dan kembali membesar. 

Kebakaran hutan dan lahan di Amerika Serikat juga dilaporkan meningkat drastis selama beberapa dekade terakhir.

Menurut Climate Central, kebakaran yang lebih besar dari 4.000 hektare kini tujuh kali lebih sering terjadi di bagian barat Amerika Serikat dibandingkan dengan tahun 1970-an.