Restorasi Dapat Tingkatkan Penguapan Air Tanah

Penulis : Aryo Bhawono

Hutan

Jumat, 13 Mei 2022

Editor : Kennial Laia

BETAHITA.ID -  Restorasi hutan dapat meningkatkan penguapan air tanah. Para peneliti pun tengah mendalami efek hidrologis tutupan lahan terhadap pola sirkulasi atmosfer global.

Dalam jurnal berjudul ‘Shifts in Regional Water Availability Due to Global Tree Restoration’, sekelompok peneliti menghitung efek hidrologis dari potensi restorasi pohon global. Mereka membuat peta global restorasi 900 juta hektare pohon, disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Pemetaan ini dilakukan tanpa dilakukan secara akurat dan tanpa melebihi batas pertanian dan perkotaan.

Penguapan yang dihasilkan meningkat seiring dengan bertambahnya tutupan pohon dihitung secara global pada resolusi tinggi. 

Studi ini menggunakan model berbasis data yang menggambarkan berapa banyak air hujan yang menguap, dan berapa banyak yang mengalir ke aliran sungai. 

Kondisi tutupan hutan alam yang dipenuhi dengan kemeyan di wilayah adat Pargamanan-Bintang Maria di Desa Simataniari, Kecamatan Parlilitan, Humbang Hasundutan./Foto: Auriga Nusantara

Anne Hoek van Dijke, kandidat Ph.D Hidrologi dan Penginderaan Jauh di Wageningen University and Research, yang memimpin penelitian untuk jurnal ini mengatakan model ini mencakup parameter vegetasi untuk kondisi hutan dan non-hutan yang dikalibrasi ke berbagai pengukuran penguapan dan aliran sungai. 

“Setelah itu, kami menghitung di mana, dan sejauh mana, peningkatan penguapan akan kembali ke permukaan tanah sebagai peningkatan curah hujan,” ucap dia seperti dikutip dari Phys.

Martin Herold dari Pusat Penelitian Geosains Jerman GFZ, yang berkontribusi pada penelitian ini menyebutkan restorasi dan penanaman lebih banyak pohon dianggap sebagai solusi layak untuk meningkatkan penyimpanan karbon dan fungsi ekosistem yang beragam. Melalui data dan analisis yang inovatif dan analisis interdisipliner, kata dia, penelitian ini menyoroti efek penting hidrologi. 

Hasilnya menunjukkan restorasi pohon skala besar secara lokal dapat meningkatkan penguapan rata-rata setiap tahun hampir 10 liter air untuk setiap meter persegi hutan yang direstorasi. Secara lokal, di daerah tropis khususnya, efek ini bisa jauh lebih besar, dengan hampir 250 liter untuk setiap meter persegi. 

Tidak semua air ini kembali ke permukaan tanah. Hanya sekitar 70 persen dari air di atmosfer yang kembali ke daratan, sedangkan 30 persen  sisanya ditumpahkan ke lautan melalui hujan. Dalam skala global, ini berarti restorasi pohon mengakibatkan penurunan ketersediaan air bersih .

Dampak restorasi pohon di masing-masing daerah aliran sungai (DAS) lebih kompleks. Setelah restorasi pohon, aliran sungai utama umumnya akan berkurang, hingga sekitar 10 persen. 

Tetapi untuk daerah aliran sungai lainnya (misalnya sungai Yangtze dan Amazon), pengurangan aliran akan mendekati nol karena dampak negatif dari peningkatan penguapan dikompensasi oleh peningkatan curah hujan karena hutan di daerah ini. Menariknya, beberapa cekungan ini bahkan mungkin akan mendapatkan air.

Studi ini menyajikan hasil di bawah kondisi iklim saat ini. Iklim yang lebih hangat, potensi restorasi pohon akan berkurang. Perubahan iklim di masa depan dapat meningkatkan penguapan dan curah hujan tahunan, yang akan mempengaruhi pola sirkulasi atmosfer global.