Citah India Pertama Kali Dikembalikan Ke Habitat Asli Sejak 1952

Penulis : Aryo Bhawono

Satwa

Sabtu, 23 Juli 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Delapan ekor citah akan dikembalikan ke hutan India pada Agustus ini. Pengembalian ini merupakan pertama kalinya dalam 70 tahun terakhir.

Delapan kucing liar bertutul hitam dari Namibia ini akan berkeliaran bebas di taman nasional Kuno-Palpur di negara bagian Madhya Pradesh, India, dalam upaya untuk memperkenalkan kembali hewan tersebut ke habitat aslinya.

Meskipun menjadi bagian penting dari ekosistem India, Citah dinyatakan punah dari negara itu pada tahun 1952 karena hilangnya habitat dan perburuan liar. Hewan ini dapat mencapai kecepatan hingga 113km/jam dan menjadikannya hewan darat tercepat di dunia.

Saat ini hanya sekitar 7.000 cheetah yang tersisa di alam liar di seluruh dunia dan hewan tersebut diklasifikasikan sebagai spesies yang rentan di bawah daftar merah spesies terancam International Union for Conservation of Nature. Sedangkan Namibia memiliki populasi cheetah terbesar di dunia.

Anak-anak Cheetah yang disita dari seorang pengembara Somalia, yang mengambilnya dari induknya, ditangani oleh Yassin Abdullahi di sebuah peternakan swasta di luar Harirad, di wilayah semi-otonom Somaliland Somalia utara, 7 November 2021. Gambar diambil 7 November 2021./Foto: REUTERS /Musawi Abdallah Musawi

Para pejabat telah bekerja untuk merelokasi hewan-hewan itu sejak 2020, setelah Mahkamah Agung India mengumumkan bahwa citah Afrika dapat dibawa kembali ke lokasi yang dipilih dengan cermat.

Langkah ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan ke-75 negara itu dan merayakan citah sebagai bagian penting dari warisan budaya India.

“Menyelesaikan 75 tahun Kemerdekaan yang gemilang dengan memulihkan spesies unggulan terestrial tercepat, citah, di India, akan menghidupkan kembali dinamika ekologi lanskap,” tulis Menteri Lingkungan Hidup India, Bhupender Yadav, melalui akun twitternya.

Dia menambahkan reintroduksi citah di India memiliki tujuan yang lebih besar, yakni untuk membangun kembali fungsi ekologis di padang rumput India yang hilang karena kepunahan citah Asia. Hal ini sesuai dengan pedoman IUCN tentang translokasi konservasi.

Citah Asia, yang pernah dapat ditemukan di daerah yang membentang dari semenanjung Arab ke Afghanistan, adalah spesies yang terancam punah dan sekarang hanya ada di Iran. Diperkirakan hanya 12 kucing yang masih hidup.

Upaya untuk memperkenalkan kembali kucing ke India dari Iran pada 1970-an gagal setelah terjadi revolusi Iran.