Habitat Gajah di Bengkulu Separuhnya Telah Jadi Lahan Sawit

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Biodiversitas

Kamis, 18 Agustus 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -Hasil analisis Konsorsium Bentang Seblat yang terdiri dari Genesis Bengkulu, Kanopi Hijau Indonesia dan Lingkar Inisiatif, menunjukkan bahwa habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Alam Seblat, Bengkulu, setengahnya telah berubah jadi lahan sawit.

Direktur Genesis Bengkulu, Egi Saputra menyebutkan, luas habitat gajah Bentang Alam Seblat luasnya sekitar 36.358 hektare dan saat ini sekitar 55,89 persen dari luasan tersebut telah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

"Adanya aktivitas petanian lahan campuran di dalam kawasan hutan yang didominasi oleh tanaman sawit menggambarkan mudahnya setiap orang untuk menguasai dan mengelola kawasan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan," kata Egi, dikutip dari Antara, Jumat (12/8/2022).

Menurut Egi, 6.385 hektare Bentang Alam Seblat itu sekitar 3.553 hektare di antaranya menjadi lahan pertanian kering campuran, 2.088 hektare menjadi lahan terbuka, 407,38 hektare menjadi semak belukar dan seluas 308,99 hektare lahan perkebunan.

Seluas 600 hektare hutan habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di wilayah Provinsi Bengkulu dirambah untuk dijadikan kebun sawit./Foto: Antara/Helti Marini Sipayung

Dengan kondisi itu, populasi satwa gajah sumatera di Bentang Alam Seblat Bengkulu yang sekitar 50 individu itu menjadi terancam dan memperbesar peluang terjadinya konflik antara gajah dan manusia.

Egi bilang, Konsorsium Bentang Seblat telah melakukan sosialisasi tentang konservasi gajah di tujuh desa penyangga Bentang Alam Seblat, seperti melakukan patroli kolaborasi bersama polisi hutan, dan melaporkan setiap temuan kasus illegal logging serta perambahan di kawasan hutan Bentang Alam Seblat kepada pihak aparat penegak hukum.

Akan tetapi, hal tersebut masih belum cukup untuk mempertahankan keselamatan gajah dan habitatnya akibat perburuan dan kerusakan habitat dikarenakan aktivitas perusahaan kayu dan pembuhaan lahan perkebunan.

Di Bentang Alam Seblat sendiri terdapat tiga kantong habitat gajah sumatera, yang terdiri dari Hutan Produksi (HP) Air Teramang seluas 4.818 hektare, HP Air Rami 14.010 hektare dan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat seluas 7.732 hektare. Selain wisata alam, TWA Seblat juga berfungsi sebagai Pusat Latihan Gajah dalam pengawasan langsung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung.