Krisis Iklim: Gletser yang Mencair Lepaskan Ratusan Ribu Mikroba

Penulis : Tim Betahita

Perubahan Iklim

Sabtu, 19 November 2022

Editor : Raden Ariyo Wicaksono

BETAHITA.ID -  Gletser yang mencair telah melepaskan ratusan ribu ton bakteri. Dalam studi terbaru ini, para peneliti mengungkap bahwa mikroba ini dapat menyuburkan ekosistem. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi potensi patogen. 

Para ilmuwan mengatakan pencairan es yang cepat oleh krisis iklim berarti gletser dan ekosistem mikroba unik yang mereka simpan mati dalam waktu singkat. Ini menyebabkan para ilmuwan berlomba untuk mempelajarinya sebelum menghilang. 

Beberapa mikroba juga disebut dapat menjadi sumber molekul biologis yang berguna di masa depan, seperti antibiotik baru. 

Para peneliti mengumpulkan air lelehan permukaan dari delapan gletser di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Mereka juga mengambil sampel dari dua lokasi di lapisan es Greenland. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat puluhan ribu mikroba di setiap milimeter air. 

Gletser yang mencair -- akibat krisis iklim -- melepaskan ratusan ribu bakteri dan juga emisi karbon. Dalam studi ini, para peneliti mengambil sampel dari delapan gletser di Eropa, Amerika Utara, dan Greenland. Dok Dr Arwyn Edwards dan Dr Tristram Irvine-Fynn / Aberystwyth University

Data tersebut memungkinkan ilmuwan untuk memperkirakan bakteri dan alga yang terlepas akan menghasilkan rata-rata 650.000 ton karbon per tahun dalam 80 tahun ke depan di belahan bumi utara. Ini tidak termasuk wilayah Himalaya Hindu Kush, yang tidak dijadikan sampel. 

Estimasi ini mengasumsikan kenaikan emisi karbon sedang yang terus-menerus. Jika emisi karbon dikurangi, yang memperlambat pemanasan global dan pencairan es, maka massa mikroba yang dilepaskan akan berkurang sekitar sepertiga. 

“Kami menyaksikan gletser menghilang di depan mata kami, yang memengaruhi mikroba yang ada di dalamnya. Hal ini berimplikasi secara lokal dan global,” kata Dr Arwyn Edwards, dari Universitas Aberystwyth di Wales, Inggris, dan merupakan bagian dari tim peneliti. 

“Massa mikroba yang dilepaskan sangat besar bahkan dengan pemanasan tingkat sedang,” kata Edwards. 

“Namun kami tidak memiliki data yang memadai untuk memahami nilai dan ancaman dari organisme ini. Risiko patogen ini tidak nol. Jadi kami memerlukan penilaian risiko terhadap mikroba ini,” jelasnya. 

Hingga saat ini, data tentang ribuan spesies mikroba yang menghuni permukaan es masih sangat sedikit. Prof Tom Battin, di Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne, mengatakan orang tidak perlu khawatir tentang patogen yang muncul dari es. Dia juga mengatakan sebagian besar mikroba es tampaknya tidak bertahan di area hilir.

Penelitian terbaru lainnya tentang virus Di Danau Hazen, Kanada, yang merupakan danau air tawar Arktik terbesar di dunia, menunjukkan bahwa risiko virus menyebar ke inang baru lebih tinggi di lokasi yang dekat dengan aliran air lelehan gletser dalam jumlah besar. 

Penelitian baru tentang mikroba ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications Earth and Environment. Para peneliti menggunakan sampel air lelehan permukaan dari empat gletser di Pegunungan Alpen Eropa, serta gletser di Kanada, Swedia, Svalbard, dan lapisan es Greenland barat.