Dua Badak Jawa Baru Lahir di TN Ujung Kulon

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Biodiversitas

Selasa, 20 Desember 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) punya penghuni baru. Baru-baru ini dua individu anak badak jawa (Rhinoceros sondaicus) terekam lahir di habitat alaminya di TNUK.

Rekaman kelahiran kedua badak tersebut diperoleh Tim Monitoring Badak Jawa Balai TNUK melalui camera trap atau kamera jebak. Dari rekaman camera trap diketahui bahwa anak badak jawa pertama berjenis kelamin jantan dengan ID. 089.2022, terekam pada 18 September 2022 sekitar pukul 08.29 WIB dari induk yang bernama Ratu (ID. 035.2011).

Selanjutnya, terekam pula anak badak yang belum dapat diketahui jenis kelaminnya, namun telah diberikan nomor ID. 090.2022. Badak itu diketahui lahir dari induk yang bernama Menur (ID. 063.2015).

Lihat postingan ini di Instagram

Anak badak jawa berjenis kelamin jantan dengan ID. 089.2022 (LordZac). Terekam pertama kali di Blok Cinogar pada 18 September 2022 pukul 08.29 WIB dari induk yang bernama RATU (ID. 035.2011)./Foto: KLHK

"Kelahiran tersebut menambah jumlah anak badak Jawa pada tahun ini, setelah pada periode awal tahun ini juga terekam anak badak jawa yang baru lahir," kata Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Sabtu (17/12/2022).

Menteri Siti kemudian memberi nama “LordZac” kepada salah satu anak badak yang berkelamin jantan.

Meskipun badak jawa dapat berkembang biak, bukan berarti habitat dan individu badak Jawa aman dari berbagai gangguan. Aktivitas perburuan, predator (ajag/anjing hutan), penyakit, kemungkinan inbreeding, dan bencana alam menghadang di depan kita yang mengancam keberadaan dan kelestarian badak Jawa.

"Kita dan semua pihak yang membantu dalam upaya pelestarian badak Jawa tidak boleh lengah dan selalu mengantisipasi terhadap setiap ancaman yang mungkin akan terjadi."

Monitoring badak jawa merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam rangka upaya mendapatkan data time series salah satu spesies kunci yang dimiliki TNUK, selain owa jawa (Hylobates moloch) dan banteng jawa (Bos javanicus).