Perilaku Harimau Penyerang Warga Diteliti

Penulis : Aryo Bhawono

Satwa

Rabu, 08 Februari 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Tim medis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh meneliti perilaku harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang masuk kandang perangkap setelah menyerang sejumlah warga di kawasan hutan Gunung Simpali, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan. 

"Kami perlu meneliti perilaku harimau tersebut dengan memeriksa darah apakah terjangkit canine distemper virus atau CDV atau tidak," kata Rosa Rika Wahyuni, tim medis BKSDA Aceh di Aceh Selatan, Minggu. 

Dikutip dari Antara, penelitian CDV dilakukan setelah harimau tidak takut lagi kepada manusia. Padahal biasanya harimau menjauh jika mengetahui ada manusia di sekitar. 

Sampel darah harimau tersebut akan dikirim ke Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Bogor. Pemeriksaan sampel darah membutuhkan waktu seminggu. 

Harimau sumatera berjenis kelamin betina bernama Ciuniang Nurantih dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat 28 Februari 2021./Foto: Dokumentasi KLHK

"Kondisi harimau tersebut dalam keadaan baik. Saat masuk perangkap, ada empat luka parah dialami harimau tersebut. Luka tersebut sudah ditangani," kata Rosa Rika Wahyuni. 

Selain Rosa Rika Wahyuni, sejumlah dokter hewan BKSDA Aceh yang menangani luka harimau tersebut yakni Anhar Lubis, Zulius Zulkifli, dan Mahmudi. 

Sebelumnya, harimau sumatra berkelamin betina dengan perkiraan usia tiga hingga empat tahun itu masuk perangkap yang dipasang di kawasan hutan Gunung Simpali, Desa Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (4/2). 

Satwa dilindungi tersebut dievakuasi dari hutan melalui sungai dan dibawa ke Kantor Taman Nasional Gunung Leuser di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan. 

Kandang perangkap dipasang setelah sejumlah warga diserang harimau tersebut. Dari sejumlah warga yang diserang, tiga di antaranya luka parah dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan. 

Serangan harimau di sekitar kawasan itu setidaknya terjadi dua kali pada pekan lalu. Dua petani dan seorang tim patroli kehutanan mengalami luka berat diserang harimau di kawasan hutan Gunung Sampali, Gampong Koto, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.

Pada Sabtu (28/1) dengan korban tim patroli kehutanan bernama Rusdianto. Serangan kedua terjadi pada Rabu (1/2) dengan korban ayah dan anak, Amrizal (65) dan Hafifi Yunanda (29). 

Ketiga korban mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh setelah diserang harimau. Saat ini, ketiga korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, belum bisa memastikannya apakah harimau masuk perangkap tersebut yang menyerang warga atau tidak. Namun jika dilihat lokasi penempatan kotak perangkap, bisa dipastikan harimau tersebut yang menyerang warga sebelumnya.

"Untuk detailnya akan kami sampaikan nanti setelah tim gabungan tiba ke lokasi. Begitu juga penanganan lebih lanjut, akan diketahui setelah tim tiba di lokasi kotak perangkap," kata Agus Arianto.