KKP Bikin Modeling Budidaya Berkelanjutan 5 Komoditas
Penulis : Gilang Helindro
Kelautan
Senin, 19 Februari 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan pemodelan berbasis kawasan untuk lima komoditas unggulan, yakni udang, kepiting, rumput laut, lobster, dan nila untuk mengembangan budidaya perikanan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Dr Tb Haeru Rahayu mengatakan, untuk udang, pihaknya telah membangun modeling tambak udang berbasis kawasan di Kebumen, Jawa Tengah. "Selanjutnya KKP juga akan persiapan pembangunan budidaya udang terintegrasi hulu dan hilir di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur,” kata Tebe, Jum'at, 16 Februari 2024.
Pembangunannya mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan, kata Tebe. Serta mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal. “Diharapkan dari program pembangunan modeling dan revitalisasi tambak udang, nantinya ada peningkatan ekspor udang Indonesia menjadi USD2,1 miliar pada tahun 2024," ungkap Tebe.
Untuk rumput laut, modeling budidaya rumput laut, telah terbangun di Wakatobi, Maluku Utara. Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo mengenai industri hilirisasi sektor kelautan dan perikanan, KKP saat ini dalam persiapan program pembangunan modeling rumput laut di Maluku Tenggara dan Rote Ndao.
"Dengan program pembangunan modeling tersebut, diharapkan nantinya ada peningkatan ekspor rumput laut Indonesia menjadi USD658 juta pada 2024," ungkap Tebe.
Untuk ikan nila, modelingnya berupa budidaya ikan nila salin. Program ini dilakukan melalui revitalisasi tambak udang di Pantai Utara Jawa yang telah mangkrak. Selain itu program tersebut mendorong alih budidaya yang semula di danau (lake based) ke daratan (land based). Program modeling ini nantinya juga diharapkan mendorong adanya peningkatan ekspor nila Indonesia menjadi USD77 juta pada tahun ini.
KKP juga menyiapkan program modeling budidaya kepiting. Diharapkan melalui program modeling budidaya kepiting akan ada peningkatan ekspor kepiting Indonesia menjadi USD476 juta pada 2024. Terakhir, program modeling budidaya lobster, sebagai upaya mendorong penguatan budidaya lobster melalui kerjasama dengan negara yang sudah berkembang budidaya lobsternya, untuk investasi lobster di Indonesia. Dengan begitu diharapkan nantinya ada peningkatan ekspor lobster Indonesia menjadi USD25 juta pada tahun 2024.
“Perikanan budidaya menjadi salah satu bidang usaha yang berhasil meraup porsi investasi yang terbesar di sektor kelautan dan perikanan. Terlihat dari data Triwulan III tahun 2023, sub sektor perikanan budidaya menempati peringkat kedua setelah pengolahan perikanan yaitu dengan proporsi 27persen,” ungkap Tebe.