LIPUTAN KHUSUS:
BRIN Usulkan Kebun Raya IKN Jadi Rumah Tumbuhan Terancam Punah
Penulis : Gilang Helindro
Pembangunan kebun raya di IKN memerlukan konsep komprehensif yang membedakannya dengan kebun raya lain di Indonesia.
Konservasi
Jumat, 31 Mei 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan tiga rekomendasi dalam pembangunan kebun raya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satunya kebun raya IKN dapat menjadi pusat penelitian untuk tumbuhan terancam punah di Indonesia.
Hendrian, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN dalam diskusi daring International Conference on Forest City mengatakan kebun raya yang akan dibangun di dekat istana kepresidenan dapat menjadi lokasi menjamu tamu negara untuk memperlihatkan keberagaman flora Nusantara, termasuk yang memiliki nilai konservasi.
Koleksi dari genus seperti Nepenthes atau kantung semar, kata Hendrian, dapat menjadi pilihan disertai beragam anggrek dan pohon-pohon asli Indonesia. Sementara, di lokasi dengan area terbesar sekitar 250 hektare dapat dijadikan kebun raya bagi publik dengan beragam koleksi disertai pembangunan fasilitas untuk mendukung aktivitas pariwisata dan komersial.
Hendrian mengatakan, di lokasi bisa dikembangkan pusat penelitian untuk konservasi spesies tanaman Indonesia yang terancam punah. “Lokasi ini bisa mengakomodasi laboratorium, kebun bibit, fasilitas aklimatisasi, taman percobaan dan fasilitas terkait lainnya," kata Hendrian, dikutip Kamis, 30 Mei 2024.
Menurut Hendrian, pembangunan kebun raya di IKN memerlukan konsep komprehensif terkait jenis yang akan dibangun dan yang membedakan kebun raya IKN dengan kebun raya lain di Indonesia.
Selain konsep, perlu juga didiskusikan mengenai lokasi, statusnya, berbagai faktor teknis serta diskusi antara pemangku kepentingan lain termasuk Otorita IKN, Kementerian ATR/BPN, Kementerian PUPR, konsorsium, BRIN dan pemangku kepentingan lain.
“Perlu memikirkan bagaimana rencana untuk mengumpulkan koleksi tanaman dari alam liar dari berbagai wilayah Indonesia dan proses aklimatisasi karena ini tidak sesederhana yang kita kira, membutuhkan perencanaan serius," ungkap Hendrian.
Ibu Kota Nusantara (IKN) didesain menjadi smart forest city yang menargetkan 70% kawasan berupa tutupan hijau. Masterplan pembangunan IKN salah satunya merekomendasikan perbaikan dan pemulihan tutupan lahan di lanskap IKN dengan melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau dari jenis-jenis hutan dataran rendah asli Kalimantan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim, Yudha Pranoto dalam keterangan resminya menyebut IKN akan ditanami flora endemik dari 34 provinsi. “Jadi masing-masing provinsi membawa flora endemik atau tumbuhan ciri khas dari setiap provinsi, yang nantinya ditanam di kawasan IKN Nusantara,” kata Yudha.