LIPUTAN KHUSUS:

Hantu Timbel Ancam Pekerja Pabrik Cat Indonesia dan Keluarganya


Penulis : Gilang Helindro

Pemerintah harus melarang penggunaan timbel dalam cat. Tidak ada kadar aman untuk paparan timbel.

Lingkungan

Rabu, 19 Juni 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Penelitian Nexus3 dan IPEN menyebutkan para pekerja pabrik cat bertimbel memiliki risiko kesehatan lebih tinggi dibandingkan pekerja pada pabrik cat tanpa timbel. 

Menurut World Health Organization (WHO), timbel (kata tidak bakunya "timbal") atau disebut juga timah hitam merupakan logam beracun alami yang ditemukan di kerak bumi. Penggunaannya secara luas telah mengakibatkan kontaminasi lingkungan dan masalah kesehatan manusia yang signifikan di banyak belahan dunia.

WHO menetapkan timbel (Plumbum) sebagai satu dari sepuluh bahan kimia dengan risiko kesehatan. Logam ini masuk dalam kategori sebagai racun yang mempengaruhi berbagai sistem tubuh, bahkan pada dosis rendah.

Yuyun Ismawati, Senior Advisor Nexus3 Foundation mengatakan lebih dari 90 persen bahan baku untuk produksi cat adalah bahan-bahan kimia, termasuk timbel. “Paparan timbel tersebut bisa memicu risiko kanker berbahaya,” kata Yuyun dikutip Selasa, 18 Juni 2024. ”Hasil Studi Kadar Timbel dalam Darah Pekerja Pabrik Cat di Indonesia menemukan risiko kanker dan risiko non-kanker terhadap pekerja pada pabrik cat,” kata Yuyun lagi.

Nexus3 dan IPEN menemukan bahwa lebih dari 73 persen cat berbasis pelarut yang dijual dan diproduksi di Indonesia memiliki konsentrasi timbal yang tinggi, hingga 250.000 ppm. Foto: Istimewa

Yuyun bilang, mengganti timbel dengan alternatif yang lebih aman merupakan hal yang sangat penting untuk melindungi pekerja dari paparan logam berbahaya ini. 

Selain itu perusahaan cat juga perlu mengomunikasikan risiko secara reguler dan perlunya pekerja menggunakan alat pelindung diri. “Perusahaan perlu memberikan fasilitas yang memadai bagi pekerja untuk membersihkan diri mereka sebelum kembali ke rumah masing-masing,” ungkap Yuyun.

Yuyun menegaskan, pemerintah harus melarang timbel dalam cat yang digunakan dan diperjualbelikan di Indonesia.

Jeiel Guarino, IPEN Global Lead Paint Elimination Campaigner mengatakan, banyak bukti menunjukkan tidak ada kadar aman untuk paparan timbel. International Agency for Research on Cancer (IARC) mengidentifikasi timbal sebagai karsinogenik untuk manusia.

Ribuan penelitian dalam beberapa dekade terakhir telah menghubungkan kadar timbal dalam darah yang tinggi dengan peningkatan insidensi kanker. Terutama, kanker paru-paru, otak, dan beberapa masalah kesehatan non-kanker lainnya.

“Kita tahu bahwa timbel dapat mengancam tumbuh kembang anak. Namun, penting pula untuk kita ketahui bahwa timbel juga berbahaya untuk orang dewasa,” ungkap Jeiel Guarino.

Jeiel bilang, eliminasi timbel dalam cat adalah cara terbaik untuk melindungi pekerja cat, anak-anak, dan komunitas dari paparan berbahaya dari timah hitam ini.

Timbel yang digunakan dalam produksi cat sebagai pigmen adalah timbel kromat dan agen pengering. Pada 2021, studi oleh Nexus3 dan IPEN menemukan bahwa lebih dari 73 persen cat berbasis pelarut yang dijual dan diproduksi di Indonesia memiliki konsentrasi timbel yang tinggi, hingga 250.000 ppm.

Cat bertimbel masih diproduksi secara besar-besaran dan banyak negara menggunakan cat tersebut karena harganya yang murah. Namun, bahan alternatif yang aman dan murah sebagai pengganti timbel pun sudah tersedia secara luas. Bahkan, berbagai negara sudah menggunakannya, termasuk Indonesia.