LIPUTAN KHUSUS:

Presiden Jokowi Akan Rehabilitasi 630 Ribu Ha Hutan Mangrove


Penulis : Betahita.id

Presiden Joko Widodo mengatakan dalam 4 tahun ini pemerintah akan merehabilitasi hutan mangrove seluas 630 ribu hektare.

Hutan

Senin, 11 Januari 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Presiden Joko Widodo mengatakan dalam 4 tahun ini pemerintah akan merehabilitasi hutan mangrove seluas 630 ribu hektare. "Saya telah instruksikan untuk 4 tahun ke depan kita akan melakukan rehabilitasi perbaikan hutan mangrove kurang lebih 630 ribu hektare di seluruh Tanah Air sampai 2024," ujarnya dalam sambutan di HUT PDIP ke-48 secara virtual, Ahad, 10 Januari 2021.

Jokowi mengatakan, pemulihan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari upaya pembangunan yang akan dikerjakan pemerintah ke depan, yaitu membangun green economy dan green product.

Menurut sarjana kehutanan ini, untuk memenuhi upaya tersebut dibutuhkan lokasi pembibitan yang sudah disiapkan tahun ini. Pemerintah akan membangun nursery atau persemaian (area pengadaan bibit) di 5 provinsi. Tiap provinsinya akan memproduksi sekitar 20 juta benih pohon.

Jokowi menyebut, benih pohon itu akan digunakan untuk merehabilitasi lahan yang sering longsor, dan daerah yang sering mengalami banjir. "Artinya dalam 1 tahun kita bisa produksi lebih dari 100 juta bibit pohon," katanya.

Mangrove (.wallpaperflare.com)

Berdasarkan data terbaru dari pemerintah, sebanyak 1,1 juta hektare hutan mangrove di Indonesia dalam kondisi rusak parah atau kritis. Luasan itu sekitar 33 persen dari luas total area mangrove 3,5 juta hektare. Sebagian besar kerusakan disumbang akibat aktivitas manusia.

Ia juga mengatakan, kegiatan penanaman pohon yang dilakukan para kader partai dalam peringatan HUT PDIP ke-48, perlu didukung.

Menurut Jokowi, kegiatan tersebut sejalan dengan fokus pemerintah yang akan merehabilitasi lingkungan. "Dan implementasinya harus nyata dimulai tahun ini," katanya.

Kegiatan penanaman pohon itu salah satunya dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang merupakan kader PDIP. Risma, pada Ahad pagi, menanam pohon salak di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta.

TEMPO.CO | TERAS.ID