LIPUTAN KHUSUS:
Cina Kembangkan Teknologi Pengendali Cuaca
Penulis : Aryo Bhawono
Teknologi pengendalian cuaca diduga juga digunakan untuk propaganda.
Lingkungan
Kamis, 09 Desember 2021
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Otoritas Cuaca Cina berhasil mengendalikan cuaca menjelang perayaan politik besar pada tahun ini menurut sebuah studi Universitas Beijing.
Pengendalian cuaca ini diantaranya dilakukan pada 1 Juli saat Partai Komunis Cina merayakan ulang tahun ke 100 dengan mengumpulkan puluhan ribu orang pada sebuah upacara di Lapangan Tiananmen. Makalah penelitian dari Universitas Tsinghua menuliskan perayaan ini didahului dengan operasi penyemaian awan ekstensif beberapa jam untuk menghasilkan langit cerah dan rendah polusi udara.
Pada hari Senin lalu South China Morning Post (SCMP) melaporkan baru-baru ini makalah penelitian menemukan tanda-tanda bahwa operasi penyemaian awan telah menghasilkan penurunan polusi udara pada ulang tahun itu. Perayaan itu tadinya menghadapi tantangan baru seperti, peningkatan polutan udara dan langit mendung selama musim panas terbasah yang pernah tercatat.
“Pabrik dan kegiatan polusi lainnya telah dihentikan pada hari-hari menjelang acara, tetapi aliran udara yang rendah berarti polusi belum hilang,” tulis SCMP
Makalah yang diterbitkan dalam jurnal Ilmu Lingkungan dan dipimpin oleh profesor ilmu lingkungan, Wang Can, menyebutkan operasi penyemaian awan dua jam dilakukan pada malam sebelum upacara perayaan. Penduduk di pegunungan terdekat melaporkan melihat roket ditembakkan. ke langit pada tanggal 30 Juni. Roket itu dikabarkan membawa yodium perak ke langit untuk merangsang curah hujan.
Para peneliti mengatakan hujan buatan mengurangi tingkat polusi udara PM 2.5 (konsentrasi partikulat) lebih dari dua pertiga dan menggeser pembacaan indeks kualitas udara, berdasarkan standar WHO dari "sedang" menjadi "baik".
Operasi penyemaian awan yang sama juga dilakukan untuk menyambut Olimpiade 2008 lalu. Selain itu pemerintah juga memodifikasi cuaca untuk melindungi daerah pertanian.
Penyemaian awan adalah teknik modifikasi cuaca dengan menambahkan bahan kimia seperti partikel kecil perak iodida ke awan sehingga menyebabkan tetesan air mengelompok di sekitar daerah tertentu sekaligus meningkatkan presipitasi, jatuhnya hujan.
Temuan studi Tsinghua yang dilaporkan menambah bukti ilmiah keberhasilan teknologi modifikasi cuaca. Beberapa negara telah berinvestasi dalam teknologi penyemaian awan, tetapi China telah menginvestasikan miliaran. namun teknologi ini menyisakan pertanyaan tentang tingkat keefektifan dan pengaruh sistem cuaca di tempat lain.
Tahun lalu Beijing mengumumkan rencana untuk memperluas eksperimen program modifikasi cuaca eksperimentalnya ke area seluas 1,5 kali ukuran India, sekitar 5,5 juta kilometer persegi, yang ditutupi oleh hujan atau salju buatan. Dewan Negara mengatakan pihaknya akan mengembangkan sistem modifikasi cuaca pada tahun 2025. Sistem ini termasuk teknologi pencegah hujan es untuk setengah juta kilometer persegi.
Media Cina mengklaim sejak lima tahun dari 2017 pemerintah telah menghabiskan lebih dari 1,3 miliar Dolar AS untuk teknologi tersebut. Teknologi itu pun menyebabkan hujan tambahan sekitar 233,5 miliar meter kubik.
Pada tahun 2019, para pejabat mengatakan praktik modifikasi cuaca biasanya dilakukan dengan penembakan cangkang mengandung yodium untuk menghindari cuaca yang tidak diinginkan. Cara ini membantu mengurangi 70% kerusakan akibat hujan es setiap tahun di wilayah pertanian Xinjiang.
Cara yang sama juga digunakan untuk seremoni dan acara politik, termasuk Olimpiade 2008, KTT APEC 2014, parade hari nasional, dan pertemuan tahunan.
Akademisi Departemen Geografi Universitas Nasional Taiwan, Shiuh-Shen Chien, menyebutkan dalam esainya yang dimuat Society+Space pada 2019, bahwa manipulasi cuaca, atau juga disebut ‘membirukan langit’, biasanya dilaksanakan bersamaan dengan perubahan sosial menjelang peristiwa tertentu, seperti penutupan pabrik, konstruksi dan industri polusi lainnya. Langkah ini juga dilakukan untuk mendorong warga menjauh dari jalan atau meninggalkan lingkungan. wilayah.
Menurutnya Otoritas Cuaca China telah melembagakan kontrol iklim selama beberapa dekade, dengan upaya teknologi sejak tahun 1980-an. Mereka menggunakannya tidak hanya untuk alasan komersial atau pertanian melainkan juga propaganda.